ring any bell?

“pagi ini dimulai dengan kegiatan kalang kabut. semua orang tertidur lelap, hingga kedua gadis kami masuk ke kamar kami dan kami memanjangkan tidur kami sedikit lagi.

aku ingat. baru enam bulan yang lalu, aku menggeram ketika gadis2 itu terbangun lebih pagi pada akhir pekan, sehingga kami menggiring mereka ke atas lagi untuk menonton film kartun supaya kami bisa melanjutkan tidur kami beberapa menit lagi.

sekarang kami tidak kesal pada kedatangan mereka, bahkan kami saling memeluk dan tidur bersama mereka lebih lama lagi.”

 

from the book: notes left behind.135 hari terakhir bersama elena. gadis cilik penderita kanker otak. by brooke & keith desserich.

6 thoughts on “ring any bell?

Leave a comment