precious thing

mungkin ada yang udah pernah baca cerita ini. i’m retelling it, just to once again remind us, how precious our children are.

sebuah keluarga kecil. ayah, ibu, seorang gadis kecil, dan  si mbak. si ayah dan ibu bekerja. sepanjang hari gadis kecil itu biasa ditemani mbaknya di rumah.

mereka memang bukan keluarga yang kaya raya. tapi suatu ketika si ayah mendapatkan bonus penjualan yang sangat besar dari tempatnya bekerja. mereka memutuskan untuk membeli sebuah mobil mewah baru. sedan hitam gress. kinclong dan masih bau showroom.

si ayah sayaaannnggg sekali dengan mobil barunya. saking sayangnya, tiap hari dia memilih untuk boncengan naik motor aja sama istrinya ke tempat mereka bekerja. tapi mobil sedan hitam gress itu harus selalu dibersihkan setiap pagi. supaya enak dipandang mata. dan hanya sesekali saja ditumpangi untuk jalan2 saat weekend.

suatu siang, ketika si gadis kecil sedang bermain di halaman depan rumah, untuk beberapa menit dia lepas dari pengawasan si mbak. dia mengambil sebatang ranting dari pohon yang tertanam di halaman, dan mulai membuat beberapa garis di sedan hitam gress ayahnya.

saat si mbak nyadar kalau anak asuhannya sedang asik melukis di mobil kesayangan tuannya, dia langsung menjerit panik. diangkatnya gadis kecil itu menjauh dari mobil itu. buru2 diambilnya kain pel dan air sabun. namun sekuat apa pun dia menggosok, baret2 di mobi itu sama sekali ga bisa berkurang. goresannya terlalu dalam, merusak cat hitam kinclong di mobil sedan gress itu. si mbak putus asa. sambil nahan takut, dia membawa gadis kecil masuk rumah. dan mereka menunggu si ayah pulang. gemetar dan dengan keringat dingin yang menetes.

bisa ditebak, malam itu si ayah marah besar! dia mengamuk. menjerit2 panik. ga percaya kalau sedan hitam gress kesayangannya baret2 ga keruan. semua orang di rumah itu kena semprot. si mbak dianggap lalai mengawasi anak gadis kecilnya. dan yang paling buruk, saking marahnya si ayah lalu keluar, mengambil potongan ranting yang tadi dipakai anak perempuannya untuk melukis mobilnya, dan mulai memukuli jari2 kecilnya. gadis kecil itu menjerit2 kesakitan. dia ga begitu ngerti, sebenernya kesalahan apa yang bikin dia sampe harus dipukulin kayak gitu.

“ampun, yah… ampun… aku janji ga akan nakal lagi….”

cuman itu yang terus2an diteriakan gadis kecil itu. si ibu tak kuasa membendung kemarahan suaminya. dia hanya bisa diam.

pukulan ranting itu meninggalkan goresan dan sayatan2 di kedua tangan anak kecil itu. dan setelah kemarahan si ayah agak mereda, si mbak  lalu  membasuh luka2nya dengan air hangat.

malamnya, sebagai hukuman, si ayah menyuruh gadis kecilnya untuk tidur dengan si mbak. mungkin dia masih kesal dan belum pengen ngeliat muka anak gadisnya untuk sementara waktu.

jam 9 malem, anak perempuan itu mulai demam, badannya mulai panas.

“pak, dede demam. badannya mulai panas”
“kasih parasetamol aja!”
“baik pak”

si ayah hanya sepintas melirik anaknya yang sedang berada dalam pangkuan si mbak di kamarnya. dia masih terlalul marah untuk masuk, meletakan tangannya di dahi anaknnya atau untuk memeluk dan menggendong anak itu.  dia juga ga sempat memperhatikan kalau kedua tangan anaknya mulai membengkak.

sampai beberapa jam kemudian si mbak menghampiri tuannya lagi:

“maaf pak, dede tambah panas badannya”
“sudah kamu kasih parasetamol?”
“sudah pak, tapi panasnya sama sekali ga turun…”
“tunggu saja sampai besok pagi. kalau masih panas, bawa ke dokter!”

sepanjang malam itu, si gadis kecil tidur di pangkuan si mbak. demamnya ga turun2. belakangan dia malah  menyeracau. tangisan dan jeritannya mulai berubah jadi rintihan.  si mbak mulai panik. pagi dini hari, dia kembali laporan sama tuannya:

“pak, dede demam tinggi sepanjang malem. sekarang malah mulai ngelindur.”
“ya sudah, siap2 sana. kita ke dokter”

dalam kepala si ayah sama sekali ga ada pikiran jelek. paling cuman demam mau flu aja…

pasangan suami istri itu tersentak waktu dokter bilang, bahwa telah terjadi infeksi akut pada kedua tangan anaknya. getah yang berasal dari ranting kecil yang dipakai si ayah untuk menghukum jari2 kecil itu ternyata mengandung racun.

saat itu, barulah si ayah memperhatikan kalau kedua tangan anaknya sudah  membengkak dan luka2nya mulai mengeluarkan nanah. kepanikan ayah ibu itu baru saja dimulai.

“tidak ada pilihan lain, pak. kita harus mengamputasi jari2 itu untuk menghentikan penyebaran racunnya”

“apakah tidak ada cara lain untuk menyelamatkan anak saya, dok?”

“maaf, pak. sudah terlambat. kita tidak punya pilihan lain…”

ga bisa dijelaskan seperti apa penyesalan yang muncul di hati si ayah. mendadak dia seperti kehilangan pikirannya. hanya raungan dan jeritan putrinya saja yang terus mengiang2 di telinganya:

“ampun, yah… ampun… aku janji ga akan nakal lagi. ampun, yah….. ampuuuunnn…. tolong jangan ambil jari2 ku… dengan apa nanti aku akan makan dan menggambar?”

pasti ada banyak hal dan benda berharga di sekeliling kita. di rumah kita. dan kadang keadaan terpaksa membuat kita lengah dalam mengawasi anak2 kita. handphone canggih, laptop, kulkas, mobil, semua ga ada yang murah. tapi percayalah, anak2 itu jauuuuhhhh lebih berharga dari semuanya.  in fact, they are priceless.

Advertisement

7 thoughts on “precious thing

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s