to china with love. part 10

dari sun yat sen memorial park, perjalanan kami lanjutkan ke yuexiu park. yup! another park…

yuexiu park ini adalah taman kota terbesar di guangzhou. luasnya mencapai 860 ribu m2. saking luasnya, taman ini jadi lebih mirip hutan lindung. kontur tanah di taman ini bentuknya seperti perbukitan. jadi kalau kita jalan2 menjelajahi yuexiu park ini memang harus siap naik turun. jalan2 sekalian olah raga.

saat kami berkunjung ke sana, taman kota itu ramai dengan pengunjung. ada wisatawan, banyak juga penduduk lokal yang berekreasi di sana. ada yang duduk2 sambil ngobrol, main kartu atau makan2. ada yang berolah raga senam pernafasan, ada yang latihan dansa, main sepeda, main bola… pokoknya seru banget!

salah satu obyek wisata di yuexiu park yang jadi incaran pengunjung adalah patung five goats. letaknya di puncak bukit. perlu sedikit perjuangan untuk sampai ke situ. ada yang bilang, katanya belum resmi ke guangzhou kalau belum foto2 di depan patung five goats ini. jadi, to make it official, kami sekeluarga pun berfotolah di depan patung lima ekor kambing itu.

yang bikin patung five goats itu jadi sesuatu yang menarik adalah cerita legenda dibaliknya. alkisah, 2000 tahun yang lalu guangzhou pernah dilanda bencana kelaparan. dan penduduk guangzhou pun berdoa memohon pertolongan para dewa. suatu hari, 5 orang dewa turun ke guangzhou mengendarai 5 ekor kambing. kelima dewa itu membawa bibit2 padi untuk para petani dan penduduk yang kelaparan. setelah saat itu, kehidupan penduduk pun membaik. para petani mulai bisa bercocok tanam dan memanen padi lagi. setelah bencana kelaparan berakhir, kelima dewa kembali pulang ke khayangan. sementara kelima kambing itu tetap tinggal di bumi, dan menjadi penjaga rakyat guangzhou.

selesai berfoto2 dengan para kekambing itu, kami berjalan menuruni bukit dan sampai di sebuah lapangan. sambil beristirahat dan ngobrol2, anak2 dan bapak mencoba sebuah permainan tradisional disana: sepak bulu. mirip dengan sepak takraw. cuman kalau sepak takraw yang ditendang2 itu bola rotan, kalau sepak bulu ini yang jadi obyek tendangan adalah sebuah mainan kecil dengan bulu ayam di atasnya. mirip kok yang biasa dipakai untuk badminton.

bagian dari yuexiu park yang kami jelajahi hari itu memang cuman se-upil. kalau mau bener2 mengeksplorasi the whole park, mungkin butuh waktu 2 hari. some other time laaahh…

dari yuexiu park perjalanan kami lanjutkan ke qing ping market.
 
qing ping market sudah ada sejak tahun 1979 dan sampai sekarang masih menjadi street market terbesar di guangzhou. qing ping market ini bentuknya memanjang sepanjang sekitar 1 km dengan ratusan kios di sepanjang tepi, kiri dan kanannya.

qing ping market terkenal sebagai pusat penjualan bahan2 makanan dan obat2an yang sudah dikeringkan. seperti jamur, berbagai umbi, ular, kaki kijang, kalajengking, tokek, dan masih banyak yang lainnya. selain dried materials itu, di sana juga dijual beberapa jenis binatang, seperti anjing, kucing, ikan dan kura2. ada juga beberapa toko yang menjual asesoris untuk hewan peliharaan. seperti mainan buat hamster, rantai anjing, dog dan cat food, kandang burung  dll. anehnya, walaupun pasar ini dipenuhi dengan barang2 tadi, aromanya ga terlalu menyengat menurut saya. jalanan sepanjang pasar ini juga terhitung cukup bersih.

selain barang2-nya yang unik, pengalaman lain yang bikin kunjungan ke qing ping market ini menjadi tak terlupakan adalah karena saya harus menggendong iyek yang tidur sambil jalan sejauh ratusan meter. gantian sama bapak sih… tapi ya lumayan juga. berasa kayak manggul karung beras… tapi ga apa2 deh. mendingan berat2 gendong iyek dari pada iyek digendong sama orang lain, terus dibawa kabur. kapok!

di qing ping market ini kami sempat mampir ke sebuah kios yang jual barang2 loakan. katanya barang2 yang dijual di kios itu kebanyakan adalah barang2 bekas perabotan rumah2 penduduk di sekitar qing ping market, yang sekarang sudah dirobohkan dan lahannya digunakan buat membangunan apartemen dan perkantoran.

dari hari ke hari, ukuran qing market ini semakin kecil. katanya pemerintah merencanakan untuk menggusur pasar tradisional ini dan memindahkannya ke sebuah pasar modern.
selalu begitu….

puas cuci mata di qing ping market, kami menuju ke sebuah local food restoran untuk makan siang. tempatnya ga jauh dari qing ping. saya lupa namanya. restoran itu menghidangkan berbagai makanan ala canton. dan kalau di beijing makanannya enak2, di guangzhou ini makanannya uwenaaaaaakkkkkk banget! mungkin karena kebanyakan chinesse food yang dijual di indonesia basically adalah cantonesse, jadi makanan di guangzhou buat lidah kami terasa lebih familiar.

jam makan siang kami hari itu sedikit lebih panjang dari biasanya. soalnya sekalian ngelempengin kaki dan otot2 pinggang sesudah sepanjang pagi dan siang ngukur jalanan dan latihan manggul 😀

selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke chen ancestral shrine. kali ini giliran benaia yang ketiduran di mobil. dan tentunya ga ada lagi yang sanggup nggendong benaia. jadi diputuskan bapak tinggal di mobil nemenin benaia. saya, bianca sama benezra aja yang turun ditemani sama hellen.

chen ancestral shrine ini adalah sebuah museum seni yang dulunya merupakan sebuah komplek bangunan milk keluarga besar Chen, seorang taipan guangzhou. sering juga disebut dengan chen family ancestral shrine.  

bangunan2 di meseum ini dipenuhi dengan ukiran2 kayu dan juga kerajinan keramik dan gerabah yang ga terhitung jumlahnya. ukir2an itu tersebar memenuhi dinding dan atap bangunan2 yang ada di komplek museum. selain itu karya2 seni lainnya, seperti lukisan, seni pahat, kerajinan ukir kayu, gading, tulang dan batuan juga bisa kita temui di sana. tempat yang sangat cocok buat dikunjungi sama mereka yang mencintai dan mengagumi seni 😉

kunjungan kami di chen ancestral shrine berakhir sekitar jam 4.30. masih ada waktu satu setengah jam lagi sebelum memulai perjalanan ke chimelong resort buat nonton circus. jadi kami kembali dulu ke hotel untuk istirahat sebentar. tadinya sih mau mandi2 juga. tapi karena dingin dan capek, jadi cukup cuci muka saja. hehe…

jam 6 sore, perjalanan ke chimelong pun dimulai. hellen sempat menawarkan kami untuk berhenti di restoran dan cari makan malam dulu. tapi karena jamnya yang rada kagok, dan anak2 juga katanya belum laper, jadi kami putuskan untuk langsung ke tempat circus aja. kalau nanti tiba2 laper, kami akan cari makanan atau jajanan yang dijual di sana.

chimelong resort ini letaknya di panyu district. dari down town kira2 45 menit-1 jam perjalanan jauhnya. resor ini punya berbagai fasilitas rekreasi yang menarik. ada safari park, water park, golf center, dan yang paling terkenal yaitu the chimelong international circus. tiket masuk ke pertunjukan circus ini adalah rmb 250/orang buat yang tingginya 140 cm atau lebih. buat anak2 yang tingginya masih dibawah 140 cm, kalau ga salah htm nya cuman rmb 180/orang. saya rasa jauh lebih murah dari pada harga tiket nonton circus serupa di jakarta yaa… tentunya karena  harga tiket nonton di jakarta sudah termasuk ongkos pesawat para pemain circus nya 😀

saat ini chimelong international circus ini merupakan pertunjukan circus profesional terbesar di dunia. sejak dimulainya tahun 2000 yang lalu, chimelong international circus ini tidak henti2nya menggelar berbagai pertunjukan circus yang spektakuler. asli, saya kagum berat dengan berbagai atraksi di pertunjukan circus malam itu. lighting yang memukau. tata panggung yang cantik. pemain2 akrobat yang kadang bikin jantung mau copot. badut2 yang berulang kali mengocok perut. hewan2 yang luar biasa terlatih. dan penari2 yang seksi. bikin waktu pertunjukan yang dua jam lamanya itu ga kerasa lama sama sekali. 

selesai pertunjukan baru berasa, ternyata kami semua harus segera pergi ke kamar kecil. dan bisa ditebak, antrian di toilet sesudah pertunjukan selama 2 jam, sudah seperti ular naga panjangnya, bukan kepalang…..

hari yang panjang dan melelahkan. anak2 langsung ketiduran begitu mereka masuk mobil. untung di tempat circus tadi mereka sempat makan beberapa potong sosis panggang dan pop corn.

selama perjalanan ke sana kemari, saya menghabisakan banyak waktu bertukar cerita dengan hellen. tentang makanan, tentang pendidikan, tentang budaya, perekonomian dan sedikit politik. iya, politik juga…. i still read too, you know.  kebetulan di rumah juga bapak langganan tempo. jadi masih ngikutin lah sedikit2 mah 😀

dari sekian banyak cerita2 kami, yang paling berkesan buat saya adalah cerita hellen tentang one child policy yang diterapkan pemerintah china.

hellen cerita, setiap tiga bulan sekali, dia akan dapet ‘surat perintah’ dari kantornya dan juga dari kantor suaminya, untuk ikut medical check up. salah satu tujuannya adalah untuk memastikan, kalau dia tidak hamil. #hellen sudah punya 1 anak perempuan umur 6 tahun# kalau, somehow, seorang wanita kedapatan tengah mengandung anak keduanya, maka secara legal, dokter di rumah sakit akan segera melakukan aborsi. buat para ibu yang mangkir dari kewajibannya mengikuti medical check up ini, dan secara diam2 mengandung dan melahirkan anak kedua dan seterusnya, maka mereka (sang ibu dan juga suaminya) akan dipecat dan kehilangan pekerjaannya.

untuk beberapa kasus khusus, ada sedikit pengecualian dalam penerapan kebijakan ini. bagi masyarakat pedesaan yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, mereka diijinkan untuk punya anak lebih dari satu. pengecualian yang sama berlaku untuk ethnic minorities dan pasangan suami istri yang merupakan anak tunggal (parents without any siblings themselves).

saat ini kebijakan one child policy ini sudah diberlakukan di tingkat provinsi. jadi penerapannya bisa saja agak berbeda antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lainnya. misalnya di henan dan beijing, warga negara masih diijinkan untuk punya dua orang anak dengan kompensasi membayar sejumlah ongkos kepada pemerintah. ada juga sebagian orang yang mencoba menghindar dari aturan ini dengan cara melahirkan di hongkong. kebijakan yang unik, menarik dan kontraversial. kapan2, saya akan mencoba nulis lagi tentang one child policy ini. nanti, kalau saya sudah cukup banyak membaca dan mengumpulkan data. hehe…

anyway, malam itu kami benar2 capek. sampai hotel, anak2 cuman kuat jalan dari lobby sampai ke kamar doang. begitu masuk kamar, langsung pada lancat ke tempat tidur, tarik selimut dan melanjutkan tidur. gosok giginya di rapel aja besok pagi yaaa…. 😀

Advertisement

2 thoughts on “to china with love. part 10

  1. cape tapi seneng ya mbak…

    tentang kebijakan satu anak di china, saya pernah denger katanya kalo anak pertamanya cewe masih boleh punya anak kedua krn berharap anak keduanya cowo, soalnya disana kan anak cowo dibanggakan sekali ;p

    • betul deb, karena happy, capek jadi ga berasa…
      disana “harga” anak laki emang lebih tinggi dari anak perempuan.
      karna sekarang one child policy ini diberlakukan di tingkat provinsi, jadi penerapannya bisa beda antara satu provinsi dengan provinsi yg lain.
      mungkin ada di salah satu provinsi yang mengijinkan warganya punya 2 anak kalau anak sulunya perempuan yaa… tapi kalai di provinsi guangdong, walaupun anak pertamanya perempuan, mereka tetep ga diijinkan untuk punya anak kedua. sedih ya… 😦

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s