to china with love. part 12.

jet boat yang kami tumpangi tiba di pelabuhan shekou, shenzhen sekitar jam 8 malam. kami disambut dengan pemandangan khas pelabuhan yang dipenuhi cahaya lampu warna warni. puji tuhan, sepanjang perjalanan anak2 ga ada yang rewel. dan ga ada yg mabok šŸ˜€

di shekou kami sudah ditunggu daniel, tour guide kami selama di shenzhen. daniel ini masih muda, dan gayanya bener2 typical anak muda metropolitan. senengnya bilang: “oh, man…!” mungkin karena dia sering nonton felm kartun šŸ˜› buat saya, kelemahan daniel ini cuman satu. he’s not very good with little children. tapi rasanya saya emang hampir ga pernah liat laki2 umur 30an yang bener2 sabar menghadapi anak2 kecil. apalagi kalau itu bukan anaknya sendiri…

ada satu pengalaman menarik yang saya alami di imigrasiĀ shenzhen malam itu. waktu itu kami menggunakan group visa buat masuk kembali ke mainland china dari macau. dan urutan nama yang tercantum dalam visa kamiĀ adalah: bapak-saya-bianca (9)-benaia (5) dan benezra (3). saat tiba di loket imigrasi, saya baru tau kalau ternyata kami harus diperiksa sesuai dengan urutan nama yang tercantum dalam group visa. jadi harus bapak dulu, baru saya, lalu bianca, benaia dan terakhir benezra. saya coba jelaskan ke petugas bahwa anak saya yang bontot umurnya baru 3,5 thn, jadi mungkin agak susah kalau disuruh ngantri sendirin. tapi petugasnya ga mau tau… ya sutra…, akhirnya saya terpaksa membiarkan ketiga anak saya ngantri sendiri sementara saya dan bapaknya mengawasi dari kejauhan.Ā buat bianca dan benaia memang ga terlalu susah. mereka sudah cukup besar dan cukup tinggi sehingga bisa menyerahkan paspornya di loket imigrasi. sementara benezra, walaupun dia sudah jinjit2, tetep aja nggak nyampe. akhirnya sang mbak2 petugas pun terpaksa berdiri dari kursinya untuk ngambil paspornya benezra. mungkin sambil sekalian ngeliat, ini anaknya beneran ada atau ga…

dalam perjalanan ke hotel, saya sempet iseng tanya ke daniel the tour guide, kenapa namanya daniel #pertanyaan iseng banget ya?# dan ternyata jawabannya bikin saya pengen ketawa juga. “i just picked the name, daniel, because i thought it is a cool name, and i just like the way ot sounds. i have no idea what daniel means. doesn’t matter anyway…”

tapi walaupun dia bilang does not matter, waktu bapak cerita ke dia tentang daniel yang ada di alkitab, yang berhasilĀ menaklukan singa2 lapar di dalam gua, dia kelihatan happy sekali. mungkin dalam hatinya dia juga bersyukur, karena sudah memilih sebuah nama yang bagus. hehehe…

lanjuuuttt…..,

perjalanan dari shekou bay ke hotel tempat kami menginap lumayan jauh juga. sekitar 1 jam, dengan traffic yang sudah ga terlalu padat karena hari sudah mulai larut.

hotelĀ tempat kami menginap di shenzhen terletak di luohu district. salah satu pusat perdagangan di shenzhen. kalau di jakarta, luohu ini mirip dengan mangga dua. di setiap jengkal ada mall. katanya, turis2 dari indonesia suka sekali menyerbu malls yang ada di luohu. daniel bilang: “semua mulah-mulah…”

sesampainya di kamar hotel, kami langsung istirahat. badan rasanya remek… tapi tetep, bapak masih sempet keluar cari seven eleven terdekat. you know, just in case šŸ˜‰

hari kedua di shenzhen, agenda tour kami adalah mengunjungi windows of the worldĀ dan spledid china folk culture village.Ā tapi dalam perjalanan ke windows of the world, kami sempet mampir di sebuah bamboo factory. di sana kami dapet penjelasan mengenai pengolahan serat bambu yang dibuat handuk, kain, bantal kesehatan, boneka, odol, dan lain2. menarik sekali. selama ini saya ngertinya bambu cuman dipake buat bikin suling, pager, kursi, sama ngusir roh halus šŸ˜€

handuk dan kain yang terbuat dari serat kain ini teksurnya lembut banget. dan walaupun penampilannya sangat delicate, tapi serat bambu itu ternyata punya kekuatan yang luar biasa. lap handuk yang saya beli di sana sampe hari ini masih utuh walaupun sudah ribuan kali dipake lap dan mengalami proses: cuci-kering-pake šŸ™‚ kaos kaki serat bambu juga sangat nyaman dikenakan. walaupun tipis, tapi cukup anget dan ga bikin kaki keringetan + bau. kata yangti,Ā bantal berisi potongan bambu yang beliau pake buat tidur juga katanya membantu mengurangi pegel2. sementara sabuk bambu yang berfungiĀ sebagai pemanas yang bisa menghilangkan rasa sakit di punggung dan persendiaan sampai hari ini belum sempat saya coba…

after all, kunjungan ke pabrik bambu pagi itu cukup menyenangkan. sayang kami ga sempet ambil foto di sana. yang ada malah foto motor tua yang diparkir di depan pabrik. tapi walaupun foto motor tua ini ga berhubungan langsung dengan serat bambu, dia cukup berjasa untuk membangkitkan ingatan saya. kalau tadi ga liat foto ini, pasti saya lupa kalau pagi itu kami mampir di pabrik bambu…

balik lagi ke agenda tour….,

windows of the worldĀ  adalah sebuah theme park yang sangat terkenal di china. umumnya, orang yang mengunjungi shenzhen akan menyempatkan diri untuk mampir ke sini. theme park ini luasnya sekitar 48 hektar. di dalamnya ada 130 miniatur tempat tempat menarik di seluruh dunia. seperti piramid, menara eifel, niagara falls, dan pagoda thailand.



tadinya saya sudah mau marah, karena nunggu2 miniatur indonesia kok ga ada. eehhh…, ga lama kemudian kami sampai di borobudur. anak2 langsung histeris: “bu…, liat itu ada indonesia…!” hehehe…, kadang2 rasa nasionalisme itu memang baru muncul saat kita jauh dari tanah air ya šŸ˜› lumayan lah, akhirnya anak2 bisa liat borobudur juga. walaupun baru replikanya. hehehe… nanti kalau liburan lagi kita jalan2 ke magelang ya nak….


sesudah puas keliling dunia naik kereta, petualangan kami lanjutkan ke area ski indoor. bisa ditebak, anak2Ā bahagia bukan kepalang.Ā  seluncuran es adalah yang jadi favorit mereka. kalau saya ga teriak2 minta mereka berenti, mungkin malam itu kami harus buka tenda buat nginep di sana…


sementara kedua kakaknya ga berenti2 ngomongin acara seluncuran es tadi, si bontot cukup gembira bisa berfoto dengan pahlawan idolanya, iron man.


sebelum meninggalkan windows of the world, kami juga sempet mampir di rumahnya dinosaurus dan foto2 bersama the thinker .

saat kami selesai menjelajahi windows of the world, waktu sudah menunjukan pukul 3 siang. sudah tidak ada restoran yang buka untuk menyediakan makan siang. dari pada harus nunggu dan kelaperan sampe jam 5 sore, akhirnya kami makan siang di Mc D saja…. šŸ˜€

dari windows of the world, kami meluncurĀ menuju splendid chinaĀ folk culture village. sama dengan windows of the world, splendid china folk village ini juga merupakan theme park yang jadi tujuan hampir semua wisatawan yang berkunjung ke shenzhen. kalau di windows of the world kita diajak untuk berkeliling dunia, di splendid china ini kita dibawa mengenal sejarah, seni dan kebudayaan china. mirip dengan taman mini indonesia indah di jakarta.

waktu itu adalah akhir bulan desember. sebentar lagi masukĀ lunar new year. di china, lunar new year diperingati secara besar2an. berbagai festival digelar untuk memeriahkan acara ini. dan walaupun jaraknya masih sekitar 1 bulan lagi,Ā saat memasuki gerbang folk village ini suasana meriah khas tahun baru china sudah sangat terasa.Ā ratusan lampion merah berderet rapi di berbagai sudut taman. cantik sekali….

dan karena namanya juga china folk village, di situ semuanya serba berbau china. sampe site map di gerbang masuk juga semuanya ditulis dalam karakter china. untung saya punya kelebihanĀ suka menghayal… šŸ˜‰

sore itu kami kembali naik kereta diesel untuk berkeliling. iya, naik kereta aja, karena kalau jalan kaki pasti gempor…

waktu saya memperhatikan miniatur forbidden city, saya baru nyadar, betapa gedenya kota terlarang itu. dan betapa jauhnya kami sudah berjalan dari gerbang depan sampai tembus ke gerbang belakangnya. pantesan aja waktu itu benezra bolak balik minta gendong… hehehe…


selesai berkeliling, kami beristirahat di salah satu rest area di sana. sambil makan malam mie bakso dan nasi goreng yang super enak. di deket2 situ juga berderet toko2 suvenir yang menawarkan banyak barang yang unik2. saya sempat beli beberapa selendang buatan tangan yang cantik banget dengan harga yang sangat bagus…

kami menutup malam itu denganĀ menyaksikan night performance, masih di komplek folk village itu juga. pertunjukan malam itu keren sekali. penuh dengan atraksi tarian dan tentunya akrobat. sayang karena sudah agak kecapekan juga, kami udah ga sempet foto2 lagi…

akhirnya kami tiba kembali ke hotel sekitar jam 10 malem. langsung ganti baju, gosok gigi dan tidur. charging energi buat melanjutkanĀ petualangan kamiĀ besok paginya. hongkong, here we come!

Advertisement

2 thoughts on “to china with love. part 12.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s