semua bermuasal sekitar 35 tahun yang silam.
1978. untuk pertama kalinya saya mendengar kata “schiphol”.
di telinga saya, nama schiphol itu terdengar begitu merdu. walaupun saat itu saya belum tahu di mana dia berada, tapi saya sudah berjanji, bahwa suatu hari nanti, saya akan datang menemui schiphol!
1980an. seorang sahabat almarhum papi yang adalah seorang pelaut, pernah mengirim sebuah surat. di dalamnya terlampir sebuah foto hitam putih ukuran post card. oom max, sang sahabat, terlihat berdiri tegak di depan reruntuhan sebuah bangunan besar yang belakangan saya tau bernama colosseum.
di mata saya, colosseum itu terlihat begitu mengagumkan. dan saya berkata pada diri sendiri, kalau saya besar nanti, saya pasti akan terbang ke roma, dan berdiri di depan colesseum itu, lalu membuat foto seperti yang dilakukan oom max!
1983. seseorang memberi saya sebuah buku berjudul “heidi”. saya tidak ingat siapa orang baik hati yang memberikan buku itu. tapi saya belum lupa dengan deretan kalimat yang tertulis di dalamnya: “di sebuah desa di pegunungan alpen di swiss….”
sejak pertama kali saya membaca buku itu, saya tidak pernah benar2 berhenti membayangkan, seperti apa cantiknya pegunungan alpen itu…
dan saya percaya, TUHAN mencatat setiap mimpi saya…
“take time to dream.
that is what our future is made of…”