i (and) amsterdam: city of canals.

Pesawat Garuda yang mengantar kami ke Amsterdam tiba di bandara Schiphol pada Minggu pagi, pukul 07.15. Jam 12.15 waktu Jakarta. Penerbangan Jakarta-Amsterdam makan waktu sekitar 14 jam. Cukup buat memenuhi jatah tidur dan nonton film Perahu Kertas sampai tamat. Seneng banget akhirnya bisa nonton film itu. 🙂

Walau pun terhitung masih pagi, tapi Schiphol sudah terlihat cukup ramai. Orang-orang hilir mudik sambil menggeret koper berbagai ukuran. Coffee Shops mulai dipenuhi pengunjung yang kelaparan. Para petugas kebersihan bertebaran di sana sini dengan alat tempurnya masing-masing.

DSC03796Ada beberapa pilihan alat transportasi yang bisa kita pilih untuk sampai ke Amsterdam Central:

naik kereta. Waktu tempuh sekitar 15 menit. Kereta tersedia setiap 10 menit dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam. Harga tiketnya 3,8 €/org sekali jalan. Tiket bisa dibeli di ticket office atau di mesin tiket otomatis (ngirit 0,5 €). Kalau kedapatan naik kereta  tanpa memiliki tiket, kita akan dikenakan denda 35 €.

naik bis (limited service on weekends).

The bus leaves Schiphol about every 30 minutes between 5:40 a.m. and 11:40 p.m. from the stop just outside the main entrance to the arrivals and train station level. The bus only makes five stops, two of which are conveniently located near many hotels: Museumplein and Leidseplein. The journey takes about 30 minutes. You can use the public transportation multi-stamp ticket called a strippenkaart (purchase at a magazine kiosk inside) or pay the driver the fare in cash.

naik shuttle bus.
Connexxion, operator shuttle bus di Amsterdam melayani antar jemput ke hampir 100 hotel di Amsterdam. Harga tiketnya bervariasi bergantung jarak tempuh. Untuk sampai ke hotel saya di Amsterdam Central, saya membayar 16,5 €, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Agak lama memang, karena waktu itu saya sharing dengan beberapa penumpang dengan 4 tujuan yang berbeda. I didn’t mind. Itung-itung city tour 🙂

naik taxi. Waktu tempuh sekitar 20 menit, ongkosnya sekitar 40 €. Mahal sekali, bukan? 😀

Anyway,

Amsterdam adalah kota yang indah. Bahkan di musim gugur, Amsterdam tetap terlihat cantik dengan taburan bunga warna warni di hampir setiap penjuru kota. Puluhan kanal yang membelah kota membuat Amsterdam terlihat semakin mempesona. Berjalan santai sambil menikmati keindahan tiap sudut kota adalah pilihan yang paling tepat menurut saya. Do not rush your self. Enjoy every step you make, every breath you take and every second you spend…

_DSC0283

_DSC0377

Saya sangat beruntung, karena di kunjungan saya yang pertama kemarin saya ditemani oleh beberapa kawan baik yang membawa saya berkeliling menjelajahi dan menikmati Amsterdam. Terima kasih banyak ya jeng Sussie dan Frank, juga pak Alex….

Thank you. Dank u. Xie xie…

Terus, bisa ngapain aja kita di Amsterdam?
Ceritanya nanti yaaa… Mau tupo dulu… 😉

Advertisement

One thought on “i (and) amsterdam: city of canals.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s