Pertama kali liat namanya di daftar menu sebuah restoran di Ubud, saya sempet ragu. Apakah saya akan doyan? Secara otak saya langsung mengirim sinyal2 yg menyatakan bahwa kombinasi antara bubur dan urab itu bukan sesuatu yg biasa.
Sebenernya saya doyan dua2nya.
Saya doyan bubur kalau disantap sama suwiran ayam, bawang goreng, seledri, kerupuk dan kecap asin + sambel.
Saya juga doyan urab kalau disajikan bersama nasi anget dan tempe goreng yg kemriuk.
Tapi kalau bubur disandingkan dengan urab sayur?
Entahlah….
Mari kita coba saja dulu…
😊
😊
😊
😊
😊
Dan ternyata, rasanya enaaakkkk…
Ada rasa gurih, asin, manis dan juga pedas.
Bubuh mebase (bubur berbumbu) yg konon berasal dari Buleleng ini memang kaya akan aroma dan cita rasa rempah seperti kunyit, ketumbar, kencur bawang merah dan putih, cabai dan juga jahe.
Dinikmati hangat dengan secangkir teh atau segelas jeruh nipis panas saat sarapan pagi memang passss sekali.
Jadiiii, kalau teman2 sedang traveling ke tempat baru, jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas daerahnya yaaaa….
Happy eating!
Happy traveling!!
❤
❤
❤
❤
Saya baru tau kalau ada bubur dicampur urap. Mungkin saya pun juga akan begitu. BErpikir apa bakal cocok kalau digabungin. Jadi penasaran juga pengen coba 🙂
You should try it mbak…
It is surprisingly good 😀