sepertiga bagian dari film ini sebenernya udah saya tonton dari bulan kemarin. tapi baru tadi malem kesampean nonton 2/3 bagian sisanya 😀 dan 1/3 bagian terakhir dari film ini menurut saya adalah the best part nya.
nyeritain tentang persahabatan bruno, seorang anak perwira nazi berumur 8 tahun, dengan shmuel, anak dari camp pembantaian yahudi.
di bagian awal diceritain, karena tugas ayahnya, bruno dan keluarganya pindah ke sebuah kota kecil. awalnya bruno dikasih tau ibunya, elsa, kalau mereka sekarang tinggal di sebuah perkebunan. bruno yang kesepian karena ga punya temen, suatu hari nemuin jalan yang nembus ke camp yahudi. di situlah dia ketemu sama shmuel. baru belakangan, dari kakak perempuannya, gretel, akhirnya bruno tau kalau tempat itu sebetulnya sama sekali bukan perkebunan.
setiap hari bruno dateng ke camp dengan membawakan shmuel makanan. ga ada satu orang pun di keluarganya yang tau.
suatu kali, bruno mendapatkan shmuel sedang bekerja di dapur rumahnya.
“they need someone with little finger to clean these glasses”, begitu kata shmuel waktu dia ketemu bruno.
seperti biasa, shmuel kecil selalu saja kelaparan. dia ga nolak waktu bruno ngasih dia roti. sayangnya mereka kepergok salah satu tentara yang bertugas di rumah itu. karena takut, bruno nggak ngaku kalau dia kenal shmuel. beberapa hari setelah kejadian itu, bruno bolak balik main ke camp, tapi dia ga menemukan sahabatnya di situ.
sementara itu, setelah tinggal beberapa waktu di sana, elsa mulai ga betah. dia stress ngeliat gimana ralph, suaminya memperlakukan org2 yahudi yang ada di camp. suatu hari, elsa ngeliat asap hitam yang membumbung tinggi dari cerobong besar yg ada di camp. ternyata asap itu berasal dari sebuah gas chamber. tempat dimana org2 yahudi dibunuh secara masal dengan cara dikasih obat kimia yang bisa bikin badan mereka hancur.
ngeliat stabilitas keluarganya mulai terganggu, ralph akhirnya memutuskan untuk memindahkan anak istrinya ke kota lain. bruno sangat sedih. dia ga mau pisah sama shmuel.
sehari sebelum mereka pergi, bruno kembali nyoba menemui shmuel di camp. di balik pagar kawat berlistrik itu, shmuel duduk lemah, lesu dan ga bergairah. mukanya sembab, abis digebukin. bruno ngerasa bersalah banget, gara2 dia ga ngaku ngasih roti ke shmuel, akhirnya shmuel dihajar layaknya seorang pencuri.
sebagai tanda penyesalannya, bruno janji sama shmuel untuk membantu dia menemukan bapaknya, yang katanya tiba2 aja menghilang di dalem camp. bruno minta shmuel mencarikan 1 stel striped pajamas, persis seperti baju yang selalu dipake shmuel di camp itu. mereka sepakat untuk ketemuan lagi besok siangnya.
beberapa jam sebelum keberangkatan keluarganya, bruno berhasil meyakinkan ibunya untuk mengijinkan dia main ayunan kesayangannya di halaman depan rumah. setalah sembunyi2 menyiapkan sandwich yang dia janjiin buat shmuel, bruno langsung meluncur ke camp. di balik pagar camp shmuel sudah menunggu. lengkap dengan 1 stel striped pajamas yang diminta bruno. dan dengan menggali tanah di bawah pagar listrik, akhirnya bruno berhasil menyelinap masuk ke camp.
kedua sahabat itu senang sekali. itu buat pertama kalinya mereka bisa bersentuhan dengan leluasa. tapi mereka juga sedih, karena itu adalah hari terakhir mereka bisa bersama.
sadar waktu mereka ga banyak, shmuel langsung membawa bruno di tengah camp untuk nyari bapaknya. mereka memulai pencarian dengan masuk ke suatu gudang yang penuh dengan laki2 dewasa yang semuanya keliatan kurus dan lemah. semuanya mengenakan striped pajamas yang sama.
sedang shmuel teriak2 manggil bapaknya sambil clingak clinguk nyariin, tiba2 masuk beberapa orang tentara. semua laki2 dewasa itu langsung disuruh berdiri dan digiring keluar. bruno dan shmuel ga ngerti apa yang terjadi. mereka terseret dalam gerombolonan orang yang digiring entah kemana itu.
ga bisa dibilang betapa bingung dan ketakutannya bruno waktu itu. tepat waktu hujan mulai turun, mereka sampai ke suatu bangunan yang di atasnya ada cerobong asap yang besar banget. bruno masih mencoba menenangkan sahabatnya dengan bilang: mungkin mereka hanya sedang disuruh berteduh.
tentara2 itu pasti akan membawa mereka keluar kalau hujan sudah reda.
bahkan setelah tentara2 itu menyuruh semua orang untuk menanggalkan pakaian mereka, bruno masih berusaha untuk membantu menenangkan shmuel. “it’s just shower“. suara seorang laki2 di situ.
di saat yang bersamaan, di rumahnya, elsa baru nyadar kalau bruno hilang. semua orang mulai sibuk mencari. gretel menemukan sandwich yang tadi dibawa bruno, terjatuh dekat pintu keluar di halaman belakang rumah.
dengan panik dan ketakutan mereka berlari ke arah camp untuk mencari bruno. di balik pagar camp, mereka menemukan pakaian bruno yang ditinggal di atas rerumputan. elsa langsung histeris. ralph dan beberapa tentara lain mencoba mencari bruno di dalam camp.
sayang mereka terlambat. tentara nazi yang lain keburu menutup pintu bangunan dengan cerobong besar itu. dan mereka mulai menaburkan bubuk hitam seperti mesiu, tepat di atas kepala orang2 yang ada di dalam bangunan itu.
beberapa detik kemudian, ralph ngeliat ada asap hitam yang keluar dari cerobong besar itu. sebelum dia berhasil menemukan anaknya. dan dia memang ga akan pernah bisa menemukan bruno lagi….
tragis..
bikin nangis..liatnya [baca referensi njenengan]….jeng.
ada juga yg ga kalah bagus :” turtle can fly “..
kalo itu film bikinan timur tengah..
lumayan bikin “pencerahan’..
Segera cari DVD bajakannya.. here i come..
Aku dah baca bukunya, sedih banget waktu endingnya.
Tapi ada bagian yang beda, bapaknya Bruno baru sadar dan pasti kemana perginya Bruno setelah setahun dia pergi. Selama ini mereka masih belum pasti tentang kepergian Bruno. Selama setahun ini Ibu dan Bapak Bruno masih tinggal beda tempat. Ibunya Bruno menderita depresi. Setelah Bapaknya menyelidiki sendiri dan menemukan faktanya, dia teriak dan menangis keras2.
Tapi kalo filmnya kayaknya jadi lebih tragis ya
emaknya fee: betul. aku juga nontonnya pake merinding2 gitu…
rie: sampe sekarang aku masih bisa ngebayangin muka 2 anak itu waktu digiring masuk ke gas chamber. bikin bulu kuduk berdiri…
ari: buruan…., ga bakalan nyesel deh 😀
mela: iya mel. tragis karena bapaknya cuman telat beberapa menit aja… kalau aku jadi elsa atau ralph, pasti langsung gila kali 😦
huah, sesak dada ini baca referensimu. ngeriii
walah, kalo nonton pasti aku nangis nih.
jd inget waktu masih di jerman pernah ke bekas kamp nya nazi, sedih bgt liat tempat nya, tpt tidur & baju mereka yg bener2 gak nyaman & pasti dingin bgt waktu winter, semua dibiarin aja kayak aslinya.
Aku baca beberapa surat org yahudi buat keluarganya di luar kamp, tp yg gak sempet dikirim, sedih bgt sampe nangis 😦
ami: nonton deh… pasti suka 🙂
susy: semoga tidak pernah ada perang lagi ya sus… 😦
GOD bless our world. men.
mb aku sih cuma mo nanya cara ngambil gambar film itu gimana?hehehe…
waktu beli filmnya aku pikir cuma film anak2 biasa, tapi setelah nonton filmnya… bagus banget ceritanya…. mengharukan & unpredictable….
ak gak mau baca alinea terakhir hikhik soale pengen nonton juga. mudah mudahan udah ada di tv
nyesek!
nyesek senyesek2nya
untung saya gak tau ada film itu. Yang pasti gak mau nonton. Takut ngelu sepanjang hidup….:((
dhe ntn film tuh berkali2..terakhir ma tmen2 di kampus..mana suasananya ujan deres pula..pas BGt. Kita smpe nangis bareng dibuat film ntuh…dtmbh suasana yg mndukung…Akting kedua bocah tuh patut d acungkan jempol dh..hiks.