satu-satu,
daun-daun berguguran tinggalkan tangkainya,
satu-satu,
burung kecil berterbangan tinggalkan sarangnya,
jauh…., jauh…, tinggi…
ke langit yang biru.
bianca lagi ngapalin lirik lagu di atas untuk salah satu project di sekolahnya. dan setiap kali saya denger suara lembutnya menyanyikan lagu itu, air mata saya langsung bercucuran. rasanya sediiihhh…. sekali ngebayangin suatu hari nanti malaikat kecil saya itu akan jadi seperti burung kecil yang terbang tinggi meninggalkan sarangnya.
semoga, kalau hari itu datang, saya siap.
semoga…
untuk urusan yg satu ini, sepertinya kita harus banyak ngobrol ama ibu kita..
dakyu ajah rasanya berat banget ngebayangin ngelepas dia sekolah pada saatnya nanti…
hafizhku juga hapal nih..
…andaikan aku punya sayap
ku kan terbang jauh mengelilingi angkasa
kan ku ajak ayah bundaku terbang bersamaku
melihat indahnya dunia…
hiks *terharu*
eh tapi katanya mau ngajak-ngajak tuh terbangnya… 😉
ketika hari itu tiba, pasti kita siap. hanya .. pasti akan ada tetesan air mata juga yah…
hiks … jadi terharu…. berat ngebayanginnya
ibu ikutan aja bianca sekolah di australia …. hihihi…
siap gak siap pasti tetap akan ada tetesan air mata ya.. 🙂
Ah,..jadi ikutan membayangkan.. semoga aku juga siap nantinya..
jadi ikutan terharu mbak….membayangkan anak-anakku semakin hari semakin tumbuh besar…kemudian mereka akan punya dunia sendiri nanti…kemudian kita harus melepasnya suatu saat nanti……hiks..hikss…kalo menurut ibu ku, rasanya seperti baru saja dilahirkan kemarin….eh hari ini harus rela melepaskannya buat suaminya/istrinya…..hehehehee…
sementara kita bahagia diatas awan….orang tua selain bahagia pasti ada rasa sedih dalam hati ya mbak….kalo engga….kata-kata “seperti baru dilahirkan kemarin” mungkin ga akan pernah muncul…..
sejarah terbentuk karena adanya peradapan yang mengikuti. peradapan ada karena adanya generasi yang terus berganti….
sementara aku disini bukan berarti aku harus berhenti..
karena masih ada generasi masa depan yang perlu di bimbing dan dipahami…
to peradapan manusia di bumi