to china with love. part 4

beijing day 3

hasrat hati ingin segera menyelesaikan cerita perjalanan ke china kemarin, disamping takut keburu basi, saya juga takut keburu lupa semua… maklum, faktor U…

belajar dari pengalaman hari sebelumnya, di hari ketiga saya memutuskan untuk memulai tour pada jam 10 pagi. dan kali ini kami hanya terlambat 30 menit 😀

hari ketiga ini adalah hari natal. tapi suasana natal di beijing sama sekali lain dengan di jakarta. walau pun ada beberapa toko yang memajang ornamen natal, gambar santa dan dekorasi merah hijau, tapi suasananya memang lain sekali. di hotel, kami dapet 1 kantung kukis dan coklat dengan sebuah kartu ucapan selamat natal di masing2 kamar. selebihnya, di sana 25 desember itu sama saja dengan 24 desember dan 26 desember. sampai saat ini, china memang tidak merayakan natal…

kami memulai perjalanan tour kami dengan mengunjungi tiananmen square. perjalanan dari hotel ke tiananmen square ga jauh. hanya sekitar 15 menit naik mobil. udara pagi itu cukup hangat. saat kami meninggalkan hotel suhu udaranya 4 derajat celcius. tapi menjelang siang, suhunya turun sampe -4. karna ga terlalu dingin, pagi itu saya ijinkan benaia melepas topi dan sarung tangannya, yg katanya bikin dia pengen mandi terus karena berasa badannya gatel2 😀

ngomong2 soal mandi, di hari pertama, begitu sampe di hotel anak2 sempet mandi sebelum tidur. karena kata bapak, kotor habis seharian dalem perjalanan. saya sebenernya rada ketar ketir juga, takut anak2 kena flu. besok paginya, bapak minta anak2 mandi lagi sebelum berangkat. terus terang, pengalaman winter terakhir saya adalah hampir 20 thn yang lalu. jadi udah rada2 lupa juga. walaupun agak ragu, akhirnya saya biarkan anak2 mandi lagi pagi itu. siangnya kami ngobrol2 sama larry soal frekuensi mandi manusia pada umumnya di saat winter. larry kaget karena kami memandikan anak2 2x sehari. maklum, biasa hidup di jakarte. hehe… akhirnya, dengan mempertimbangkan saran larry, anak2 selanjutnya boleh mandi 2 hari sekali aja. kalau bapak sama ibu tetep sehari sekali. biar wangiii… 😛 larry sih sebenernya menyarankan buat mandi 2x seminggu 😀

balik lagi ke cerita touring nya yaa….,

tiananmen square adalah sebuah alun2 yang letaknya di tengah2 kota beijing. nama tiananmen diambil dari nama salah satu gerbang yang ada di forbidden city: gerbang tiananmen atau the gate of heavenly peace yang merupakan pintu gerbang masuk ke forbidden city. kalau diliat2, arti tiananmen ini bagus juga ya… bisa jadi alternatif kalau mau buka toko roti, tempat spa, atau kasih nama anak. “tiananmen bread”, “tinanmen resort and spa” atau “tiananmen wicaksono”. panggilannyanya bisa “tian”, bisa juga “wicak”.  😀 

luas tiananmen square adalah 440.000 meter persegi (880 m x 500 m), dan merupakan alun2 terbesar di dunia saat ini. di sebelah utara alun2 ini ada sebuah tiang bendera besaaar banget. setiap hari, tentara kehormatan akan melakukan upacara penaikan dan penurunan bendera di situ.

di alun2 atau lapangan tiananmen tidak diperbolehkan dipasang billboard atau papan reklame. tapi di sana ada sebuah giant LED screen, saya lupa catet berapa ukurannya, tapi yang pasti guedeee banget. setiap hari akan ditayangkan berbagai hal tentang china. tentang tradisi, seni budaya, berita2, dan mungkin semacam tayangan layanan masyarakat di TVRI.

di sekeliling tinanmen square terdapat berbagai gedung pemerintahan, museum dan sebuah mausoleum dimana jenazah pemimpin besar partai komunis china yang juga adalah presiden republik rayat china yang pertama mao zedong,  tersimpan. mausoleum ini dikenal dengan nama mao mausoleoum atau chairman mao memorial hall. kita ga perlu masuk ke mausoleum ini untuk liat fotonya chairman mao, karena sudah ada fotonya yang segede gambreng dipajang di salah saru sisi alun2 ini.

dari tiananmen square, perjalanan dilanjutkan ke forbidden city.

forbidden city yang juga kita kenal sebagai “kota terlarang” adalah ‘mantan’ istana kekaisaran cina, yang selama sekitar 500 tahun menjadi tempat tinggal keluarga kaisar dari dinasti Ming hingga dinasti Qing. kenapa namanya forbidden city, karena pada jaman segitu ga ada orang yang boleh masuk keluar komplek istana, kecuali ada ijin dari kaisar. maklum, keluarga kaisar dianggap sebagai keturunan dewa. jadi hidupnya juga tentu harus terpisah dari manusia biasa 😉

forbidden city ini dibangun dari tahun 1406 hingga 1420. luasnya mencapai 720.000 m2. dan didalam kompleks istana ini terdapat 980 bangunan. ada banyak ruang2 pribadi untuk kaisar, permaisuri, para selir, para pangeran, ruang 2 kerja, pendopo2, dapur, gudang, dan banyak lagi bangunan lainnya. kebayang gedenya kan?

fyi:
“The Forbidden City was declared a World Heritage Site in 1987 and is listed by UNESCO as the largest collection of preserved ancient wooden structures in the world”

bangunan dalam kompleks istana di forbidden city ini dibuat berlapis2. ada banyak pintu gerbang yang menghubungkan satu bagian istana dengan bagian istana yang lain. di masing2 gerbang/gate ada 5 buah pintu masuk dengan ukuran yang berdeda2. pintu tengah yang ukurannya paling besar, itu adalah pintu yang hanya boleh dilalui oleh sang kaisar. dua pintu yang berukuran lebih kecil yang mengapit pintu utama adalah pintu yang bisa dilalui oleh permaisuri, para selir, para pengeran dan keluarga dekat kerajaan. dan 2 pintu yang paling luar, adalah pintu yang akan dilalui oleh para pejabat istana. saya sama anak2 tentu saja selelu memilih untuk lewat pintu tengah yang paling besar 😀

dalam gambar di atas yang keliatan cuman 4 pintu. silakan gunakan imaginasi anda buat membayangkan, kalau di sebelah kanan situ masih ada 1 pintu lagi yang ga kepotret 😀

nama yang diberikan untuk masing2 gate juga sangat spesial dan penuh dengan filosofi.

– diawali dengan Meridian Gate, adalah pintu gerbang masuk ke dalam kompleks istana. seorang permaisuri boleh masuk melalui pintu tengah yang biasanya hanya boleh dilalui oleh sang kaisar, hanya 1 kali saja seumur hidupnya, yaitu pada hari pernikahannya. sesudah itu, sang permaisuri hanya boleh masuk lewat pintu berukuran sedang yang mengapit pintu utama sang kaisar. lumayan lah, lebih baik 1 kali seumur hidup dari pada ga pernah sama sekali yaa…

– lalu ada Gate of Supreme Harmony, pintu gerbang kedua yang akan membawa kita masuk ke Hall of Supreme Harmony, yang merupakan bangunan terbesar yang ada di forbidden city. dalam gedung inilah kaisar2 dari dinasti Ming hingga dinasti Qing mengadakan upacara pernikahan mereka. hall ini dibangun 30 meter lebih tinggi dari bangunan2 lainnya di kompleks istana ini dan menjadi salah satu bangunan inti dalam kompleks. selain hall of supreme harmony, di bagian ini juga terdapat hall of central harmony dan hall of preserving harmony. kedua halls ini biasa digunakan oleh kaisar untuk melakukan persiapan2 sebelum melakukan berbagai upacara.

konstruksi kayu, berbagai hiasan dan ornamen tembaga serta lantai marmer di istana ini jelas menggambarkan betapa mewahnya istana ini. sampai saat ini, hall of supreme harmony tercatat sebagai bangunan dengan konstruksi kayu terkokoh di china.

– lanjut ke bagian yang lebih dalam, kita akan tiba di 3 halls penting lainnya, yaitu palace of heavenly purity,  hall of union, dan palace of eathly tranquility. ketiga bangunan ini biasa digunakan oleh kaisar untuk mengadakan rapat dan dengar pendapat dengan dewan kerajaan serta menulis surat2 penting. pada masa dinasti Ming, palace of heavenly purity juga digunakan sebagai istana kediaman sang kaisar. bangunan besar ini dibagi menjadi 9 ruang yang didalamnya terdapat 27 buah tempat tidur. untuk alasan keamanan, tiap malam sang kaisar akan memilih salah satu dari tempat tidur itu untuk dia beristirahat. very smart, don’t you think? 😉

dari cerita yang saya dapat di sana, issue keamanan di dalam forbidden city memang selalu menjadi perhatian. forbidden city dibangun sedemikian rupa untuk menghindari masuknya musuh dan penyusup. selain tembok2 yang tinggi, besar dan kokoh, jalanan di dalam kompleks ini juga dibangun dengan menggunakan batu2an yang keras dan kuat yang disusun berlapis2. 5 lapis dengan susunan yang saling silang. sehingga mustahil ada manusia yang berhasil menembus masuk kompleks istana melalui jalan bawah tanah.

kemarin tembok yang dilapisin batu kapur dan tepung beras ketan. hari ini jalanan komplek 5 lapis. harus saya akui, kaisar china memang bukan orang biasa2 saja…

pada masa dinasti ming juga, the palace of earthly tranquility digunakan sebagai istana kediaman sang permaisuri. di dalam istana ini terdapat 2 buah ruangan yang disiapkan sebagai kamar tidur untuk sang kaisar dan permaisuri di malam pengantin mereka. di dalam buku biografinya, kaisar terakhir china, pu yi bercerita, di hari pernikahannya, kamar pengantinnya di istana forbidden city itu dihias dengan sangat mewah dan didominasi warna merah. dinding merah, penutup tempat tidur merah, bantal merah, taplak meja merah. saking merahnya kamar pengantin itu, sang kaisar sampai merasa pusing dan sesak nafas. sampai dia harus meninggalkan sang permaisuri yang terduduk di atas tempat tidur, keluar untuk cari angin supaya bisa bernafas lega lagi. kesian amat yaa… 😀

saat ini, ada juga sebuah bangunan dalam forbidden city yang digunakan sebagai museum jam, atau disebut dengan hall of clocks. di dalamnya dipajang sekitar 200 jam antik yang umurnya sudah ratusan tahun.  koleksi jam antik kerajaan ini sebagian adalah pemberian beberapa pemimpin negara di eropa seperti Swiss, Inggris dan Perancis. ada juga yang berasal dari amerika serikat, jepang dan china. saya perhatikan tidak ada 1 jam pun yang berasal dari indonesia. mungkin karena semua jam yang ada di indonesia memang adalah made in taiwan 😀

waktu saya mengunjungi hall of clocks ini saya sempat kagum dengan banyaknya koleksi barang antik yang dipajang di sana. setelah pulang dan meneruskan membaca buku biografi pu yi, saya baru sadar, kalau koleksi jam itu ternyata belum ada apa2nya. ada jauh lebih banyak barang2 antik yang sangat berharga milik kerajaan yang sudah hilang, rusak atau pun dicuri selama masa revolusi china. mulai dari emas, berlian dan batu2 berharga lainnya, buku2 dan naskah2 kuno dan berbagai crafts lainnya. sayang banget ya 😦

setelah mampir ke hall of clocks, kami beristirahat sebentar di sebuah area dalam komplek yang bentuknya seperti lapangan dengan beberapa restoran dan cafe di beberapa sisinya. anak2 makan beberapa potong sosis panggang ( di sana mereka menyebutnya hotdog. anak2 saya sempet bingung, hotdog kok ga ada roti/bun nya :D) dan minum beberapa botol air mineral dan teh. saya sendiri sibuk selonjoran sambil mijet2 betis yang mulai menderita kecapekan 😀

lanjuuuttt….,

 – di ujung sebelah utara, ada gate of devine mighty. gerbang ini adalah gerbang terakhir yang kami lewati dan membawa kita keluar dari forbidden city, menuju ke jingshan park. dulu jingshan park ini merupakan taman kerajaan. namun sekarang dijadikan sebagai publik park.

di dalam jingshan park terdapat 5 buah bukit. di atas masing2 bukit dibangung semacam pondokan yang biasa digunakan oleh para pejabat kerajaan untuk kumpul2 sambil bersenang2 😉

di dalam taman kerajaan ini juga terdapat banyak pohon2 tua yang umurnya sudah mencapai 300 tahun. pohon2 itu ditopang sedemikian rupa supaya bisa tetap berdiri tegak. beruntung sekali nasib pohon2 tua itu ya… diperhatikan dan disayang banget sama orang china 🙂 

salah satu pohon dalam taman itu sering disebut sebagai “the love tree“. katanya kaisar terakhir china, pu yi, pernah berfoto dengan sang permaisuri di depan pohon itu. jadilah banyak pasangan2 yang mengambil kesempatan untuk berfoto di situ juga, termasuk sepasang muda mudi dari indonesia ini 😀

katanya, di musim panas jingshan park ini sangat hijau dan asri. banyak warga beijing yang datang ke sini untuk bertamasya 🙂 karena kebetulan kami berkunjung ke sana saat musim dingin, pemandangan yang ada adalah pohon2 yang tak berdaun, sungai membeku dan keindahan alam khas winter lainnya.

selain gates dan halls yang saya ceritakan di atas, masih ada beberapa gate lain di forbidden city, seperti west glorious gate, west glorious gate, hall of mental cultivation, corner towers, hall of military eminence dan hall of literary glory.

kalau saya memperhatikan nama2 yang diberikan utuk masing2 istana dan gerbang di forbidden city, saya jadi teringat dengan bina graha, lokawirasabha dan manggala wanabakti.  saya tambah yakin kalau ada hubungan kekerabatan yang erat antara orang china dengan orang jawa 😀

buat yang seneng baca, mungkin bisa cari atau pinjem buku2 ini dibawah ini, lumayan, bisa memberi pencerahan dan gambaran yang lebih detail, seperti apa kehidupan di dalam forbidden city jaman segitu 😀

selesai melewati jingshan park, kunjungan kami di forbidden city pun secara official dinyatakan selesai. dan supaya ceritanya ga kepanjangan, lanjutannya diterusin nanti yaa… 😀 

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s