beijing day 6.
hari terakhir di beijing.
perasaan baruuuu aja sampe, tiba2 sudah harus pulang.
oya, malam sebelumnya, walaupun ngakunya sakit kepala, ternyata saya masih sanggup jalan ke wangfujing lagi. berdua saja sama bianca. bukan maksud hati mau pecicilan, tapi waktu itu saya dihadapkan pada kenyataan bahwa saya sama sekali belum beli oleh2 buat dibawa pulang ke jakarta. jadilah, sekitar jam setengah sembilan malam saya sama bianca dingin2 nyari toko suvenir yang masih buka. sementara bapak jaga anak2 laki di hotel. lumayan, dapet beberapa cindera mata buat oleh2. ada kipas, gelang, topi dan pembatas buku.
paginya, selama hampir sejam lebih saya berjibaku dengan koper2 kami. karena kota selanjutnya yang kami kunjungin udaranya ga sedingin beijing, jadi semua peralatan winter yang berat2, seperti boots dan coat, masuk koper lagi. tambahan muatan berupa robot2an dan mainan kapal selam yang ukurannya hampir menuhin 1 koper sendiri bikin saya terpaksa merelakan beberapa baju kotor yang kebetulan juga memang sudah butut untuk ditinggal di sana.
jam delapan packing selesai. jam sembilan lewat anak2 juga sudah selesai dandan. turun untuk breakfast, terus naik lagi buat final packing. ngurusin printilannya anak2 emang kayak ga ada abisnya. tapi saya seneng. selama jumlah anak saya lengkap, 3 orang.
jam 11 siang, kami dijemput larry di lobby hotel. setelah selesai urusan di counter check out, kami langsung jalan menuju airport. larry mengantar kami sampai di counter check in. dan lucunya, saying goodbye to larry, yang baru kami kenal selama 6 hari saja, ternyata cukup berat. bianca keliatan sedih sekali. semoga kami bisa ketemu lagi sama larry, mungkin 4-5 tahun lagi dari sekarang. kayaknya asik juga kalau mampir dulu ke beijing sebelum mengunjungi mongol dan himalaya 😀
guangzhou day 1
kami meninggalkan beijing dengan china southern airlines CZ3106 menuju guangzhou. perjalananan udara beijing-guangzhou makan waktu sekitar 3,5 jam.
kami tiba di Guangzhou Baiyun Airport sekitar jam 5 sore. di sana kami sudah ditunggu sama hellen. tour guide kami selama di gz. komentar pertama bianca waktu liat hellen adalah: “dia ga seperti larry…. :(“
hellen mungkin usianya beberapa tahun dibawah saya. seperti kebanyakan city girl, hellen kelihatan lebih dinamis dibanding larry. dan sedikit lebih cerewet. selain bahasa cina dan inggris, hellen juga fasih berbahasa perancis. katanya dulu dia kuliah sastra perancis di paris. pantes ajaaa… hellen juga sebetulnya sangat hangat dan ramah. tapi dia memang ga pernah ngajak anak2 main tebak2an atau bikin rumah2an dari karet gelang.
perjalanan dari baiyun airport ke hotel tempat kami menginap makan waktu hampir 1 jam. maklum, jam pulang kantor, jadi jalanan macet berat. macam di kuningan dan kebayoran saja…
awalnya, kami direncanakan untuk menginap di garden hotel guangzhou. tapi beberapa hari sebelumnya travel advisor saya telfon, dia bilang di hari itu ga ada 2 kamar dengan interconnecting door yang available. jadi dia tanya, apakah saya bersedia dipindahkan ke hotel china marriot. karena ‘kesalahan’ ada di pihak mereka, acara upgrade hotel ini sifatnya free of extra charge. saya rasa cuman orang bingung atau sakit aja yang bakalan nolak 🙂
china marriot guangzhou ini letaknya di pusat kota, berseberangan dengan Jinhan Exhibition Center. kemana2 deket. 3 menit ke mc. donald, 5 menit ke seven eleven. dan 8 menit ke mall.
di sebelah hotel juga banyak toko2 yang jual baju2, tas, sepatu dan macem2 suvenir. dan kabar yang saya denger dari temen2 yang sudah pernah ke guanzhou, ternyata benar. barang2 di sana memang murah-muraahhh…
bukan cuman lokasinya aja yang bikin saya kasih lima jempol buat hotel ini. desain, interior dan fasilitas kamar serta makanannya juga saya kasih ponten 8 koma 5. hampir sama bagusnya dengan hotel2 mewah di jakarta dan bali 😉
anyway, setelah istirahat sebentar, kami sekeluarga keluar lagi untuk cari makan malem. kata hellen di deket hotel ada restoran china dengan menu sea food yang enak. tapi karena anak2 sudah laper berat, kami mampir dulu di mc d yang kebetulan kelewatan. niat awalnya cuman mau nyemil dulu dikit. tapi ternyata setelah makan di mc d, anak2 kekenyangan. jadi ga mau lagi diajak makan seafood. ya sutralah…., next time aja.
fyi, walaupun org china juga selalu makan nasi, mc d di sana ga jual nasi. jadi harus puas makan burger atau kentang saja yaa…
setelah makan kami mampir ke satu pertokoan. entah apa namanya. kalau saya bilang, isinya mirip itc di jakarta. beli beberapa suvenir lagi buat oleh2. kali ini saya sudah lebih cerdas. hanya beli barang2 yang kecil dan ringan saja. sudah kebayang2 robot2an dan kapal selam yang bikin penuh koper kemarin…
balik hotel, ganti baju, tiduuuurrrr……
guangzhou day 2
kesibukan besok paginya ga seheboh waktu kami di beijing. pasti salah satunya karena baju yang mau dipake anak2 jumlahnya lebih sedikit. dan sedihnya, di guangzhou inilah saya untuk pertama kalinya menyadari, kalau berat saya pasti sudah naik setidaknya 2-3 kilo. waktu masih di beijing, saat saya merasa kalau baju dan celana saya mulai sempit, saya masih bisa menuduh long john yang saya pakai sebagai penyebabnya. pasti gara2 bajunya di dobel long john, jadi selananya sempit. tapi ternyata, setelah tiba di guangzhou dan saya ga pake long john lagi, celana2 itu tetep aja sempit.
hiks 😦
setelah sarapan, kami langsung menemui hellen yang sudah nunggu di lobby. langsung jalan lagi.
walaupun sama2 china daratan, keadaan di beijing dan guangzhou amat jauh berbeda. kalau beijing itu adalah china tradisional. maka guangzhou adalah gambar dari china modern. mungkin seperti jogja-bali dibandingkan dengan jakarta.
guangzhou adalah kota terbesar di propinsi guangdong dan seluruh china bagian selatan. jaraknya hanya 120 km saja dari hongkong dan merupakan pusat kegiatan politik, ekonomi, science, pendidikan dan kebudayaan di provinsi Guangdong dan sekitarnya. seperti kebanyakan kota modern, guangzhou juga dipenuhi dengan gedung2 bertingkat, berbagai bangunan komersial seperti mall, apartemen, hotel, perkantoran, toko2, restoran, macam2 tempat hiburan dan lain2. mirip dengan jakarta atau singapore. berdasarkan pengalaman saya kemarin, di guangzhou ini lebih banyak orang yang bisa bahasa inggris dibanding di beijing. tapi tetep aja, di banyak kesempatan bahasa tarzan tetap jadi andalan.
dari sekian banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi di guangzhou, saya memilih: the temple of six banyan tress, yuexiu park, qing ping market, chen ancestral shrine, sun yat sen memorial park dan chimelong international circus. awalnya chimelong circus ini ga termasuk dalam itinerary kami. tapi mumpung udah nyampe guangzhou, rasanya sayang juga kalau ga nyempetin nonton. local tour advisor kami membantu semua arrangement-nya. mulai dari transportasi, sampai reservasi ticketnya.
jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya yang kami kunjungi di guangzhou relatif deket. jadi saya bisa ambil cukup banyak tour dalam satu hari.
sarapan pagi di china marriott ini makan waktu lebih lama dari biasanya. terlalu banyak makanan enak yang bisa dinikmati 😀
selesai sarapan, kami turun untuk ketemu hellen yang sudah menunggu di lobby. kami langsung meluncur ke kuil “temple of six banyan trees”.
six banyan trees temple adalah kuil buddha paling terkenal di guangzhou. kuil yang terletak di liurong street ini dibangun tahun 537, pada masa dinasti liang, jadi sekarang umurnya sudah lebih dari 1.400 tahun. dan sepanjang umurnya yang panjang itu, kuil ini sudah mengalami beberapa kali renovasi dan pergantian nama. awalnya nama kuil ini adalah changshou temple (artinya kuil panjang umur). lalu namanya pernah diganti jadi kuil Jinghui. dan kemudian sekarang namanya jadi kuil liu rong si yang kalau diterjemahkan dalam bahasa inggris artinya six banyan trees.
nama six banyan tress diberikan oleh seorang sastrawan besar bernama su Dongpo pada jaman dinasti Song (960-1279). ceritanya, suatu saat dia berkunjung ke situ, dan melihat ada 6 pohon beringin yang keliatan sangat mencolok dan menarik perhatiannya. keenam pohon beringin itu berhasil membuat sang sastrawan menjadi terinspirasi dan merasa sangat bersemangat. maka saat kepala biara meminta pendapatnya, Su Dongpo pun memberinya nama baru untuk kuil ini: Lu Riong Si. Temple of the Six Banyan Trees.
ini adalah pertama kalinya saya mengunjungi sebuah kuil buddha. seru juga liat banyak patung2 buddha dan berbagai ornamen di kuil. di dekat pintu masuk, ada patung 4 dewa yang menguasai empat musim. patung2 itu ukurannya besar2. lalu di bagian selanjutnya ada sebuah patung mirip dewa khrisna, saya lupa namanya. tugasnya menjaga bumi dan manusia dari kerusakan.
di kuil ini juga ada sebuah benda mirip stupa. orang2 bisa melemparkan koin ke arah stupa itu. katanya kalau koin yang kita lempar berhasil masuk ke dalam stupa melalui salah satu lubang yang ada, maka doa atau harapan kita bisa terkabul. kami juga mencoba melempar masing2 satu koin. dan ga ada satu koin pun yang masuk. tapi kami tetep yakin kalau mimpi dan harapan kami bisa terkabul. selama kita mau berusaha dan berdoa tentunya 😀
di tengah komplek kuil itu juga berdiri megah sebuah pagoda besar berbentuk segi delapan yang dikenal dengan nama Six Banyan Pagoda atau Flowery Pagoda. pagoda ini tinggi nya 57 meter. dan dari luar pagoda ini terlihat seperti bangunan 9 lantai. tetapi sebetulnya, pagoda ini terdiri dari 17 lantai. di lantai paling atas ada 1.000 buah patung buddha yang dipahat pada sebatang perunggu. dulu, pengunjung bisa masuk dan naik ke puncak flowery pagoda ini. tetapi karena usia pagoda ini sudah semakin uzur, sekarang kita hanya bisa menikmati bangunan bersejarah ini dari luar.
di bagian yang lebih dalam, ada sebuah bangunan tempat orang2 biasa berdoa. di dalamnya ada 3 buah patung buddha berwarna keemasan dengan ukuran super extra large. XXXXXXXXXXXL. saat kami berkunjung ke sana, kebetulan ada jam doa, jadi sempet liat dan denger para biarawan dan beberapa pengunjung yang masuk dan berdoa di sana.
yang paling berkesan buat saya, lagi2 kebersihan komplek kuil ini. saya ga menemukan sepotong sampah pun yang bertebaran di jalan. para biarawan yang tinggal di kuil ini pasti rajin sekali nyapu dan bersih2. seperti hal nya pohon2 tua di beijing, di kuil ini pohon2 yang sudah berumur ratusan tahun tetap dijaga dan dirawat dengan baik. diikat dan diberi penunjang supaya bisa tetap berdiri tegak.
di salah satu sudut kuil, ada kolam ikan kecil yang airnya jernih sekali. anak2 senang sekali liat ikan2 dan kura2 kecil yang hidup di situ.
dari liurong road, perjalanan kami lanjutkan ke sun yat sen memorial park.
sun yat sen memorial park ini dibangun dari tahun 1929 hingga 1931. seperti namanya, memorial park ini dibangun untuk mengenang dr. sun yat sen (1866-1925).
sun yat sen adalah seorang pemimpin kunci revolusi Cina dan diakui secara luas sebagai Bapak Negara Cina Modern, baik di Cina Daratan maupun Taiwan. pada tahun 1895, ia memimpin suatu gerakan pemberontakan terhadap kekaisaran cina yang berkuasa saat itu, tetapi dapat diredam. secara keseluruhan, ia telah memimpin sebelas kali revolusi terhadap Dinasti Qing dan akhirnya berhasil menumbangkan kekaisaran, sehingga kaisar harus meletakkan jabatannya. Cina selanjutnya menjadi Republik Cina pada tahun 1911. ia juga dikenal sebagai pendiri partai tertua dalam sejarah modern Cina, Kuomintang (KMT). sun yat sen menjadi presiden selama 2 tahun, dari 1923 hingga 1925. pada tahun 1925 dr. sun yat sen meninggal dunia. 3 tahun kemudian, salah seorang pengikutnya, Chiang Kai-shek, terpilih menjadi presiden.
sun yat sen memorial park ini cantik sekali. bahkan di saat musim dingin seperti kemarin, taman ini dipenuhi dengan bunga2 berwarna warni. di dalam taman inilah terdapat bangunan megah yang amat terkenal di guangzhou: yun yat sen memorial hall. bangunan ini didisain oleh seorang arsitek china yang amat terkenal, Mr. Lu Yanzhi.
dari luar sun yat sen memorial hall ini terlihat seperti bangunan tradisional china dengan warna2 khas seperti merah, biru, kuning dan golden. merah adalah warna keberuntungan dan kegembiraan. biru adalah warna langit. dulu kaisar china juga mendapat gelar: putra langit. sementara kuning dan golden adalah warna kerajaan, keagungan dan kejayaan.
tidak seperti penampakan luarnya yang sangat tradisional, bagian dalam memorial hall ini terlihat sangat modern. seperti sebuah gedung pertunjukan akbar dengan deretan kursi yang bisa menampung ribuan orang, serta sebuah panggung besar dengan falisitas yang serba modern juga. kata hellen, gedung ini biasa digunakan buat acara2 besar seperti konferensi international atau pun pagelaran seni dan musik.
di sepanjang pelataran dalam gedung, berderet foto2 dan berbagai dokumen yang menceritakan tentang perjalanan sejarah republik rakyat china. ada juga beberapa kios yang menjual macam2 suvenir.
halaman gedung dan taman yang luas dengan udaranya yang seger bikin anak2 betah main2 di sana. mereka asik lari2 dan main perosotan di tangga masuk gedung.
sudah jam 3 sore. saatnya siap2 jemput bianca. nanti dilanjut lagi yaaa….