to china with love. part 8.

beijing day 5

hari kelima di beijing adalah hari bebas. bebas maksudnya ga ada tour khusus yang di-arrange sama travel agent. tapi karena kebetulan hari itu larry bisa ambil off, kami minta dia untuk menemani kami jalan2.

kami janjian ketemu larry jam 11 siang di lobby hotel. dari sana kami menuju ke subway station di wangfujing.

wangfujing adalah salah satu jalan paling beken di beijing. di sepanjang jalan ini berderet rapi shopping malls, toko2 dengan berbagai merk dagang terkenal di dunia dan tentunya restaurants. pedestrian/trotoar buat pejalan kaki dibuat lebar sekali. mirip seperti di orchard singapore.

stasiun subway yang kami tuju letaknya ada di lantai bawah tanah sebuah mall. sebenernya saya sama bapak rada males juga mau jalan2 naik subway. apalagi setelah larry cerita kalau jalur subway yang akan kami ambil biasanya lumayan crowded. tapi karena bianca penasaran, akhirnya kami pergi juga.

di sepanjang terowongan bawah tanah menuju subway station, berderet penjual2 yang menggelar berbagai macam barang dagangan. ada tas, sendal, sepatu, cd bajakan, berbagai alat elektronik, sampai parfum dan lem tikus. mirip dimana ya….? tas2 yang dijual di sana merknya macem2. ada chanel, LV, guess, fendi dll. semuanya asli. asli bikinan china 😀

laksana orang kurang kerjaan, kami serombongan berdesak2an naik kereta melewati beberapa station. abis itu turun, pindah kereta, balik lagi ke stasiun awal. harga sebuah pengalaman dan kepuasan. dan kami happy!

dari sana kami kembali ke jalan wangfujing. niatnya sambil balik ke arah hotel, saya mau mampir ke beberapa toko. ada toko silk dan hat store yang katanya punya koleksi bagus2. selain itu bapak juga pengen berenti di toys store yang dari tadi kayaknya memanggil2 terus. mau bench marking sama pasar gembrong 😀

toko pertama yang kami singgahi adalah hat store. saya lupa nama tokonya. tapi katanya itu toko topi terbaik di beijing. toko itu juga yang memproduksi topi yang dipake sama perdana mentri dan banyak selebrita di sana. saya tertarik dengan sebuah topi warna merah marun yang dijual berpasangan dengan syal dari bahan dan warna yang sama. tapi karena harganya menurut saya terlalu mahal, saya ga jadi beli.

toko berikutnya yang kami kunjungi adalah silk store. tokonya gede banget. koleksinya juga cantik2. harganya menurut saya juga reasonable. saya jatuh hati sama 1 selendang sutra warna merah cabe dengan sedikit motif karakter bahasa china yang nimbul seperti di-embosed. kata mbak2 pelayanannya, tulisan/gambar karakter yang ada di syal itu punya arti yang bagus. good fortune. of course. kalau artinya jelek, siapa yang mau beli…

saat saya sedang pilih2, anak2 saya minta untuk menunggu sebentar sambil duduk di salah satu sudut toko bersama larry. dari awal niat saya memang hanya mau beli 1-2 barang aja. buat kenang2an. jadi targetnya ga akan makan watu lebih dari 15 menit di situ. dan ternyata, sesuatu yang buruk juga bisa terjadi dalam waktu yang hanya 15 menit itu.

saya masih sempat melirik anak2 yang asik main2 di bawah anak tangga di salah satu sudut toko sebelum berjalan menuju kasir. semua kelihatan aman terkendali.

waktu saya sedang bertransaksi di kasir, tiba2 bianca dateng menghampiri saya sambil nangis:

“ibu, cepetaaannn… bapak marah2…”
“ok, 1 menit lagi ibu selesai. bapak marah2 kenapa?”
“bapak marahin aku sama benaia karena iyek ga ada”
“iyek ga ada gimana? kakak sama mas ga jagain iyek?”
“aku ga tau bu, tadi iyek ada, tiba2 iyek ga ada lagi. aku udah cari2 ga ketemu….”

mendadak dengkul saya gemeter. saya sama bianca langsung lari menuju ke pintu keluar. di sana saya liat benaia sama bapak yang mukanya sudah pucat. dan saya ga liat iyek!

“iyek mana pak?”
“ga ada! iyek ilang!”

jantung saya bener2 mau loncat keluar dari mulut.

saya sempet denger samar2 bapak ngomel2 karena panik. ga jelas ngomong apa. sambil ngelempar ransel dan ngelepas coat yang dipake bapak langsung lari keluar.

saya bingung mau bikin apa. saya melangkah keluar toko. tengok kiri kanan. tambah lemes dan panik ngeliat begitu banyak orang di jalanan. ga kebayang, iyek kecil yang ilang di tengah kerumunan orang sebanyak itu. dan saya pun mulai nangis.

saya balik lagi ke arah pintu masuk toko. memastikan dua anak saya yang lain, bianca dan benaia aman di sana. bianca sudah mulai nangis dan teriak2. jelas sekali saya denger anak permpuan saya berdoa: “tuhan Yesus, tolong kembaliin iyek… tuhan Yesus, tolong kembaliin iyek…. maafin aku tuhan karena aku ga jaga iyek…, tolong kembaliin iyek sekarang tuhan…”

benaia, mungkin karena masih kecil, cuman duduk bengong aja di sebelah kakaknya.

dengan panik, saya nyoba untuk nyari iyek sekali lagi di dalem toko. sambil nanya ke semua orang yang saya temui: “did you see my son? did you see my son?”

sebagian dari mereka hanya menggeleng. sebagian lagi menjawab dengan bahasa cina yang saya ga ngerti artinya. tapi semua maksudnya sama. ga ada yang tau iyek di mana. hanya ada satu ibu saja yang bilang, kalau tadi dia liat anak kecil pake coat warna abu2 lari keluar toko.

langit kayaknya bener2 runtuh di atas ubun2 saya. detik2 berlalu sangat lambat. berbagai pikiran kotor lalu lalang di otak saya. saya merasa bener2 hopeless. dan sungguh2 perlu pertolongan sang pembuat mujizat. di sudut toko itu saya hanya bisa nangis sambil memeluk kedua anak saya. tuhan yesus tolong kami. tolong kembalikan iyek pada kami…

samar2 saya liat larry yang mondar mandir di depan toko sambil ga berenti2 telepon ke sana kemari.

tiba2, seorang ibu setengah baya berjalan menghampiri ke arah kami. dia melihat saya sambil berteriak2. tangannya menunjuk2 ke arah kanan toko. saya langsung berdiri dan lari mengikuti arah yang dia tunjuk2. saya liat bapak lari sambil menggedong iyek!

untuk kedua kalinya jantung saya mau loncat keluar.

saya langsung ambil iyek dari gendongan bapak. iyek nangis keras sekali. dan saya hanya bisa memeluk bayi kecil saya dengan rasa syukur yang ga bisa saya ceritain.

setiap tahun, lebih dari 1000 orang anak hilang di china. dan mereka ga pernah ditemukan. dan benezra, anak laki2 saya yang berumur 3,5 tahun, sempat hilang selama hampir setengah jam di wangfujing. salah satu jalan paling sibuk di kota beijing.

silakan tebak, seperti apa perasaan kami sekeluarga waktu itu… 

beberapa saat kemudian, setelah kami sudah agak tenang. bapak baru cerita. Tuhan sudah menuntun bapak untuk jalan dan nyari iyek ke arah kanan, bukan sebaliknya. dan setelah jalan sejauh sekitar 300 meter, bapak ngeliat iyek yang sedang digendong sama seorang laki2 setengah baya. di deket situ memang ada 1 mobil polisi yang sedang parkir. tapi mobil itu kosong. ga ada satu petugas polisi pun di sekitar situ. waktu bapak liat iyek, bapak langsung ngerebut iyek dari gendongan laki2 itu sambi teriak2: “this is my son, this is my son!” 

di situ ada seorang ibu2 tua yang ngeliat kejadian itu, dia datang menghampiri dan mulai memukuli bapak dengan tangannya, karena disangka mau menculik iyek. untung bapak bisa meyakinkan mereka kalau iyek adalah anaknya. akhirnya mereka membiarkan bapak pergi membawa iyek.

300 meter! bukan jarak tempuh yang pendek buat anak sebesar iyek. dan saya ga berani berpikir, apa yang terjadi kalau waktu itu bapak ngejar iyek ke arah kiri toko. bener2 mujizat yang luar biasa buat kami. dan sampai hari ini, kami ga pernah berhenti2 bersyukur…

dengan perasaan yang masih campur aduk, kami pun meninggalkan TKP dan meneruskan perjalanan pulang ke hotel. saya masih merinding waktu bapak menunjukan ke saya posisi dimana iyek tadi ditemukan. bener2 ga bisa ngebayangin gimana iyek bisa jalan sendiri sejauh itu.

malamnya, waktu saya tanya iyek:

“kenapa tadi iyek jalan keluar sendirian?”
“iyek mau cari ibu. ibunya ga ada. iyek mau sama ibu…”

mau pingsan lagi saya rasanya.

anyway, dalam perjalanan pulang, kami tetep mampir ke toys store dulu. karena sudah janji sama anak2. sekalian mengendorkan syaraf2 yang tegang. dan begitu ngeliat tumpukan mainan yang minta ampun banyaknya, anak2 langsung lupa sama kejadian menakutkan yang baru saja kami alami. dan buat syukuran, hari itu anak2 kami bebaskan untuk milih mainan apa aja yang mereka suka. saking bebasnya, sampe lupa mikir, gimana cara ngepak mainan2 itu buat dibawa ke indonesia 😀 biarlah… yang penting anak2 happy 😀

malamnya, saya ga bisa nahan air mata waktu ngeliat anak2 main di kamar hotel, asik dengan mainannya masing2. bolak balik saya menghitung jumlah mereka. satu, dua, tiga orang. lengkap! puji Tuhan.

kemudian saya baru sadar. kalau ternyata kepala saya sakit sekali. mestinya karena siangnya bolak balik kaget dan hampir semaput 🙂

wangfujing, oh wangfujing…
nama yang tidak akan pernah saya lupakan…

 

Advertisement

7 thoughts on “to china with love. part 8.

  1. ya ampun Les….kebayangggg lemesnya kayak apaaa…… duhhhhhh Puji Tuhan bangettssss …… He is so good and He’s always taking care his daughters and sons….

    • tiap kali inget kejadian itu, dengkulku masih suka gemetera deb. kalau waktu itu iyek ga ketemu, kami mungkin ga akan pernah pergi dari beijing… puji tuha banget semua berakhir baik… 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s