Saya kenal Ikea sudah sejak puluhan tahun yang lalu. Sejak pertama kali liat buku katalog Ikea Germany di rumah eyang Bali. Langsung kesirep! Sukaaaaa bangeeetttt…. Suka desain2nya, suka warna2nya, suka semuanya. Sejak saat itu juga saya suka ngebayangin furnitur2 itu suatu saat bisa ada di rumah saya.
Sejak denger kabar kalau Ikea buka di Indonesia Oktober tahun lalu, saya langsung pengen ke sana. Tapi baru bulan ini kesampean. Pertama kali ke sana sama Bapak dan sahabat saya, Wulan. Baru liat2 sambil beli beberapa barang kecil2. Tentu saja fabrics dan cushions. Just can’t get enough of them 😀
Kunjungan kedua kalinya minggu lalu, saya ke sana berdua aja sama Wulan. Empat lembar shopping list sudah saya siapkan dari rumah.
Iyaa…, jadinya kalau mau belanja di Ikea ini enak deh… Sebelum ke sana, kita bisa browsing katalog online nya dulu. Masukin barang2 apa aja yang mungkin mau kita liat atau beli. Nanti akan keluar daftarnya. Ada keterangan apakah stock nya tersedia atau ga. Kalau tersedia jumlahnya berapa, dan kalau ga tersedia, ada perkiraan waktunya kapan stock akan ada. Di daftar belanja itu juga ada informasi di rak dan bagian mana lokasi barang yang kita cari. Jadi saat belanja kita tinggal bawa print out daftar belanja kita aja.
Terus ada apa aja di sana?
Ada parkir gratis. Jadi kalau mau berlama2 di sana ga usah mikir ntar bayar parkirnya mahal 😀
Ada play ground. Jadi kalau bawa anak2 mereka bisa main di sana dan ga mengganggu konsentrasi belanja ibunya.
Ada cafe yang nyaman banget. Makanannya enak, dan harganya reasonable.
Ada jutaan barang bagus dan lucu yang bisa bikin kita kalap dan lupa diri. So better watch out 😀
Terus, apa bedanya belanja di Ikea dengan di toko furnitur lain?
Di Ikea kita diajar untuk mandiri. Ngambil barang sendiri di market hall. Memastikan barang yang kita ambil bener, sesuai dengan nomor artikelnya. Kayaknya ribet ya, tapi sebenernya seru… Apalagi waktu kemarin saya beli sofa bed. Ga kebayang kemasannya kayak gimana. Ternyata packing nya itu terbagi jadi 3. Ada 1 dus besar yang isinya rangka sofa. 1 gulungan busa buat dudukannya. Dan satu plastik segede karung yang isinya cover sofa. Lumayan berat, dan kami sempet kerepotan nuruin barang2 itu dari rak dan meletakannya di troley belanja. Jadi kalau bisa ngajak cowok dewasa yang tenaganya kuat, bisa sangat bermanfaat 😉
Dan ini adalah pengalaman saya yang pertama kalinya, beli sofa bed + nakas + kursi + lampu + bantal + karpet + jam dinding + tanaman dan lain-lain, dan pulangnya dibawa sendiri naik Grand Livina 😀
Sampe rumah kita masih harus merakit furnitur yang kita beli. Bagian ini saya percayakan sepenuhnya sama Bapak. Dan setelah uplek2 hampir sejam, jadilah sofa bed yang saya beli kemarin. Beda banget kan penampakannya. Tadinya cuman dus gede sama gulungan busa doang, dan kemudian bisa jadi sofa bed super nyaman kayak gini…Designer nya hebat, yang ngerakitnya apa lagi… 🙂
Buat dapetin info lengkap tentang Ikea bisa diliat di sini yaa….
Saran saya, selain ngajak temen yang tenaganya kuat, sebaiknya ke Ikea jangan pas week end karena katanya penuuuhhh banget. Dan, jangan lupa pake baju dan sepatu yang nyaman. You might ended up spending the whole day there… 😉