Happy 700, Pyeongchang!

The city’s slogan, “Happy 700,” refers to its average elevation of 700 meters (2,300 feet), which, according to the official tourism site, is “the best altitude for human biorhythm.”
– Washington Post-

Punya anak2 yang menjadi penggemar berat salju memang cukup challenging. Saya jadi harus cerdik dan cermat memilih tempat liburan yang tepat buat keluarga. Ga jarang kami harus terbang sampai ke ujung2 bumi demi memuaskan kerinduan anak2 sama salju. Karena ga semua tempat di dunia punya kesempatan untuk didatangi salju, bahkan di musim dingin sekali pun. Sama seperti ga semua permukaan globe yang cukup beruntung bisa menikmati sinar matahri sepanjang tahun.

Desember 2018 adalah kala pertama kalinya saya mengunjungi Pyeongchang. Kota yang yang berada di propinsi Gangwon ini menarik perhatian saya karena sejarahnya yang pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan Februari 2018 yang lalu. Pertimbangan lainnya adalah karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Seoul, sekitar 1,5 jam perjalanan dengan express train.

Musim dingin di Pyeongchang berjalan cukup panjang. Udara dingin mulai dirasakan dari bulan Oktober dan biasanya baru berakhir di bulan April. Ini disebabkan karena sebagian besar wilayah Pyeongchang berada pada dataran yang diapit pegunungan yang memiliki ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Jadi kemungkinan kami bisa melihat salju di Pyeongchang dengan berkunjung di bulan Desember pun cukup tinggi.

Saya suka sekali dengan suasana khas pedesaan di Pyeongchang. Desa yang tenang, air sungai yang mengalir, bercampur dengan es dan salju, dan jika matahari sedang bersinar, langitnya terlihat begitu biru. Di pagi hari kami bisa jalan2 keliling kampung, liat kebun2 yang tanamannya mulai mengering kedinginan. Dan kalau udara cukup cerah, di sore hari kami bisa main ke sungai di sebrang jalan depan penginapan.

Meskipun letaknya di pedesaan, rumah2 di Pyeongchang sudah sangat modern dan nyaman. Beberapa alat elektronik dan perabotan rumah tangga mereka malah lebih canggih dari pada banyak negara di Eropa. Jaringan internet 5G di Korea Selatan disebut sebagai salah satu yang tercepat di dunia. Dan karena rumah yang kami sewa adalah bangunan baru, semua furnitur dan home appliance nya juga rata2 masih brand new dan masih kinclong. Bikin short stay kami semakin menyenangkan.

Selain terkenal dengan jaringan internetnya yang super cepat, Korea Selatan juga beken dengan toiletnya yang modern dan serba otomatis, canggih dan sangat bersih. Mungkin saya bisa menyebutnya sebagai smart toilet, saking banyaknya fitur yang disediakan.

Jadi meskipun judulnya liburan di pedesaan atau pegunungan, tingkat kenyamanan tinggal di sana sangat tinggi dan bikin betah. Hanya transportasinya aja yang agak susah, karena ga ada MRT seperti di kota2 besar kayak Seoul atau Busan. Di Pyeongchang ada bis dengan rute yang terbatas. Jadi cara ngider yang paling mudah adalah dengan naik taxi atau pinjem mobil pemilik rumah kalau kebetulan beliau tinggalnya deket.

Di sekitar Pyeongchang ada 5 ski resort yang bisa kita kunjungi. ada Alpensia Ski Resort, Yongpyong, Phoenix Park, High 1 dan Welli Hilli. Berbagai atribut dan monumen peninggal Winter Olympic Februari 2018 masih bisa kami temui di sana. Saat itu kami pilih untuk mengunjungi Phoenix Park, karena letaknya yang ga terlalu jauh dari tempat kami menginap..

Tips buat kita yang traveling ke luar negeri dengan tujuan liat salju, cari tempat yang deket dengan ski resort. Dan tentu saja pilih waktunya yang pas, jangan dateng di musim panas. Ski resort biasanya sudah punya jadwal buka yang mereka buat dengan memperhitungkan weather forecast dan kemungkinan salju turun. Kalaupun sedikit meleset, mereka punya alat untuk memproduksi salju buatan, buat nambahin incase salju yang turun ga cukup banyak.


Selama musim dingin biasanya diadakan festival memancing ikan trout di kota Jinbu-myeon, Pyeongchang (peternakan trout pertama kali dimulai di Pyeongchang karena airnya yang dingin dan jernih, cocok untuk tempat hidup ikan trout). Yang unik dan seru, kali ini mancingnya bukan di kolam, danau atau laut, tapi di atas es. Benaia yang punya hobi mancing tentunya seneng banget. Walaupun baru hampir berhasil nangkap 1 ikan (ikannya lepas pas ditarik keluar dari lubang es), tapi dia keliatan menikmati sekali acara mancing ini. Buat yang kurang suka mancing, ada banyak aktivitas yang bisa kita lakukan di area festival. Salah satunya tentu saja jajan berbagai makanan khas Korea, baik yang tradisional maupun modern. Semuanya enak! Ga perlu kuatir soal alat dan umpan, semuanya bisa kita beli on the spot.

Destinasi wisata lain yang bisa kita kunjungi di Pyeongchang adalah Waljeongsa Temple, sebuah komplek kuil yang sudah berdiri dari tahun 643. Meskipun umurnya sudah banyak, komplek kuil yang dikelilingi hutan dan sungai ini masih sangat terawat, bersih dan nyaman. Masih banyak juga orang yang datang ke sana untuk berdoa. Kami sempat mampir ke toko suvenir dan membeli beberapa barang buat kenang2an, sendok kayu, gelang dan sisir kayu. Di dekat gerbang masuk juga ada beberapa toko penjual makanan. Wajib mampir karena makanannya enak2 dan biasanya abis jalan2 pasti laper.

Satu tempat lagi yang sempat kami datangi adalah Daegwallyeong Yangtte Farm. Area peternakan yang terletak di pegunungan Pyeongchang ini adalah yang tertua di Korea Selatan dan menjadi satu2nya peternakan yang mengembangbiakan domba. Jika kita berkunjung dari bulan Maret-Oktober, kita bisa liat pemandangan ratusan domba yang merumput di alam terbuka Tapi karena kami berkunjung di bulan Desember, domba2 itu tidak bisa berkeliaran, mereka tinggal di dalam ruangan selama musim dingin.

Overall, perjalanan kami ke Pyeongchang sangat berkesan dan menyenangkan. Dan kota ini masuk dalam list tempat yang mungkin akan kami kunjungi dua kali.

Lanjuuuutttt ke Seoul.
Hunting street food, ngintip Lotte World Adventure, dan tentu saja, mengunjungi salah satu perpustakaan terkeren di dunia!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s