ada 2 orang teman main bianca, yang setiap kali saya denger namanya, mata saya suka tiba2 mbrebesmili. sebut saja rara dan rere. umur mereka semua sebaya.
rara adalah anak kedua dari tiga bersaudara. kakak laki2nya sekarang duduk di bangku SD, sedangkan adik perempuannya sedikit lebih tua dari benaia. rambut rara lurus dipotong pendek model dora. mukanya bundar dengan pipi2 yang agak tembem. hidungnya standard, tidak terlalu mancung. matanya bulat dan gigi2 susunya sudah mulai roges. sekilas, tidak keliatan ada yang salah dengan kehidupan rara. kedua orang tuanya bekerja. rara dan kakaknya lahir di amerika, saat itu ayah mereka sedang belajar di sana.
satu hal yang bikin saya impressed adalah nafsu makan rara yang jauh lebih baik dari bianca. menurut cerita mbak inem, rara selalu menghabiskan 1 porsi makannya, apa pun lauknya. padahal katanya, porsi makan yang dikasih ke rara hampir sama besar dengan porsi makan orang dewasa. namun tanpa komplen, rara akan menghabiskannya. saya sempat iri, andai saja anak saya bianca punya nafsu makan sebaik itu…
suatu sore, rara datang menjemput bianca & benaia untuk jalan2 sore di sekitar rumah kami. seperti yang sudah jadi kebiasaan mereka. saya sempat melihat butiran keringat yang mungucur di wajah bundar rara, kelihatannya karena baju yang dipakainya memang tidak terlalu nyaman. bahannya tebal dan agak kasar dengan warna yang mencolok. jelas keliatan kalau dia tidak nyaman dengan bajunya. mungkin rara memang tidak punya kebiasaan protes sama mbak2nya, dan nrimo saja dengan apa yang disodorkan mereka. saya dengar, ibu rara memang sangat sibuk dengan pekerjaannya, jadi biasanya mbak2nya yang mengurus semua keperluan rara dan adik kakaknya. termasuk membelikan baju2 mereka. rasanya saya ingin bilang sama mbaknya, kalau di pasar pondok gede juga dijual pakaian anak2 yang terbuat dari bahan kaus dan katun yang cukup nyaman dipakai. harganya mulai dari lima belas ribu rupiah satu stel.
di hari yang lain, saya juga sempat melihat bagaimana mbaknya rara menyuapi anak2 asuhnya. satu sendok munjung nasi dan lauknya dipaksa masuk ke dalam mulut kecil rara yang dengan sedikit kerepotan berusaha menatanya di dalam mulutnya untuk kemudian mengunyahnya. rara sempat menunjukkan muka protes. tapi mbaknya langsung bilang: “kalo ga mau makan, nanti mbak pulang kampung aja!” no wonder rara selalu menghabiskan makanannya 😦
minggu lalu, saat saya baru pulang dari kantor, bianca cerita kalau malam sebelumnya rara jatuh waktu sedang main2 di tangga mesjid di dekat rumah kami. tulang lengan kirinya retak. tangannya bengkak dan sekarang harus diperban dan digendong dengan sepotong kain. katanya mbaknya sedang ngobrol sama temennya waktu rara jatuh. malam itu rara kesakitan dan sama sekali tidak bisa tidur sampai besoknya dia dibawa ke tukang urut. anak jatuh itu memang biasa. kedua anak saya juga pernah jatuh. bianca malah pernah jatuh terantuk batu waktu kami sedang jalan2 ke kebun binatang ragunan, bibirnya sobek dan berdarah. tapi membayangkan rara kecil menangis semalaman, menahan sakit, menunggu tibanya besok, rasanya saya ga bisa ga mbrebesmili… 😦
rere punya cerita yang berbeda. ibunya meninggal karena sakit beberapa tahun yang lalu. sekarang ia tinggal dengan ayah dan beberapa orang kakaknya. perawakan rere tinggi langsing. proporsional 😀 dia suka bersepeda sore2 di sekitar tempat tinggal kami. dia tidak pernah memakai baju yang berbahan kasar dan panas, atau dipaksa mengunyah satu sendok penuh nasi dan lauknya. tapi tetap saja, kalau menlihat raut wajahnya, saya masih suka mendadak mbrebesmili.
dulu saya sempat mengenal pengasuhnya, namanya saya lupa. wajahnya saya masih ingat betul. tidak terlalu cantik, tapi keliatan cukup sayang dan perhatian sama rere. sudah hampir satu tahun ini saya tidak pernah melihatnya lagi. kata rere dia sedang pulang kampung. nanti juga mau balik lagi. hanya rere juga ga pernah tau kapan 😦
beberapa hari yang lalu rere berkunjung ke rumah kami. dia membawa sebuah dompet kecil berwarna coklat. di dalamnya ada sepotong foto perempuan setengah baya. ibunya. saya ga bisa menahan rasa ingin tahu saya dan bertanya sama rere, apakah dia kangen sama mamanya. pertanyaan bodoh, saya tahu :(. rere bilang kalau dia masih menyimpan semua baju ibunya. “setiap aku kangen sama mama, aku tinggal pake aja baju2nya mama.” begitu jawaban lugunya.
sombong sekali saya ini, kalau berani bilang bahwa kedua anak ini kurang beruntung. karena mungkin saja mereka bahagia dengan hidupnya sekarang. dan yang pasti, saya yakin kalau PENJAGA mereka juga tidak pernah tertidur.
kiranya TUHAN senantiasa menjaga dan melindungi kedua malaikat kecil itu. menjadi ibu dan sahabat buat mereka, from time to time…
and for my own children, may GOD give me enough time and change. to hold, to hug and to kiss them…
Hallo Lesca apa kabar??sudah sehat kan??kapan mo lahirannya nih???udah tahu jenis kelaminnya belum??…hihihi…sorry banyak pertanyaan.Btw,ini blog kamu yg baru ya??dulu pernah lihat kamu juga ada blog baru,trus tak isi komen nggak bisa…hehehe.Jadi kalo ini yg blog baru tak add ulang ya…wokeh!!
jadi ikut trenyuh Les…waaa…jgn nulis yg sedih2 dong 😀
itu komik maksudnya (yg aku tangkep): kalo udah punya keluarga, anak atau sudah punya apa yg dimauin, segala macam benda/pertunjukan/hura-hura di luar keluarga itu gak berarti. pokoknya udah bisa kumpul, main sama2 dg keluarga sudah cukup. mau ada pameran seni, nonton opera, dll itu gak penting. yg penting main sama anak/istri aja 🙂 setuju?
i-mac itu maksudmu iPod? aku sayang banget duitnya buat beli iPod, soalnya kalo udah gitu harus beli musiknya segala. kalo gini kan tinggal pinjem di library, copy, masukin CD, beres. biayanya kecil 😀
Jadi pengen nangis juga hik..hik..:) btw mungkin mbaknya bianca bisa memberi masukan buat mbanya rara,blog yg ini lbh mudah buat kasi comment walau nge-net pake hp yg dulu mah ga bisa euy…
Duh, Ca, beneran jadi ikutan mbrebes mili…:((
Amin buat doanya..
btw, Ca, kmrn blum sempet mampir ke sini mau kasih kerjaan itu buat dirimu..hehe..sempet ngga sempet kudu sempet..:D
trimakasih sist, postinganmu bagai cermin buatku. aku yo ndak becus ngurus anak2ku. sering mengabaikan mereka. forgive me kids… i love you…
lah iya… awalnya tak kira rara N rere bersaudara, ternyata bukan ^^
ya kalo bude ada waktu ajak mereka maen lah… biar berbagi kasih sayang…. nah kalo saya kan gak bisa 😀 (do`a aja deh….)
hiks sedih Ca…
gak bisa komen 😦
mba, aku mbrebesmiliii :((