to china with love. part 7.

beijing day 4.

masih di hari yang sama, selesai makan siang petualangan selanjutnya adalah ke summer palace. begitu turun dari mobil, laksana selebriti kami langsung dikerubutin para pedagang asongan. ada yang jualan kacang, jagung, manisan, topi, sarung tangan, dan macem2 suvenir lainnya. karena kedinginan, kami sempat beli 3 pairs gloves. buat bapak, benaia dan benezra. kalau ga salah harganya rmb 5/pasang. jauh lebih murah dari harga gloves di itc mangga dua. padahal barangnya samaaaaa persis…

dari sekian banyak makanan yang ditawarkan para pedagang asongan itu, ada 1 yang paling menarik perhatian saya. bing tang hulu.

bing tang hulu adalah traditional street snack yang sangat populer di beijing dan dengan mudah bisa kita temui di jalan2 saat musim dingin. terdiri dari beberapa buah sejenis berry merah yang namanya hawthorns berry (shan zha) yang  ditusukan ke sebatang stick bambu yang panjangnya 20-25 cm. satu tusuk tang hulu biasanya terdiri dari 5 sampai 10 buah shan zha. berry merah ini lalu dilapisi dengan gula yang sudah dibuat karamel. udara dingin saat winter membantu karamel tetap beku dan tidak mencair. sebagian penjual ada juga yang menambahkan taburan wijen diatas lapisan karamel tadi.

menurut cerita, bing tang hulu ini mulai dikenal di china pada masa dinasti Song (1147-1200). suatu saat, salah satu selir kesayangan sang kaisar kehilangan nafsu makannya. segala macam obat sudah dicoba, tapi ga ada yang berhasil. sampai suatu saat ada seorang tabib yang datang dan kasih resep ini: makan beberapa buah hawthorns berry yang dicampur gula batu sebelum makan. dan ternyata resep ini ces pleng. sang selir sembuh dan mendapatkan nafsu makannya kembali. sejak saat itulah, bing tang hulu jadi terkenal di beijing.

bing tang hulu ini rasanya manis2 asem. mirip permen. dan katanya mengandung zat2 penting seperti cratae golic acid, beta-carotene, vitamin C and B2, calcium, phosphorus dan iron yang bisa memperbaiki sistem pencernaan dan sistem peredaran darah dalam tubuh… 😀

lanjut lagi,

setelah turun dari mobil kami masih harus jalan lagi beberapa ratus meter untuk sampai ke gerbang summer palace. waktu kami tiba di sana hari sudah sore dan udara sudah benar2 dingin. sampai terasa menusuk di kalbu.

namanya juga summer palace, jadi katanya this place is best visited in the summer. tapi buat kami, saat winter pun summer palace ini tetap terlihat menawan. justru di saat musim dingin seperti kemarin, pengunjung summer palace ga terlalu membludak. jadi kita bisa liat2 dengan lebih santai. katanya di musim panas, tempat wisata ini penuh orang. very crowded.

summer palace ini luasnya hampir 3000 m2, dan sepertiga bagiannya adalah danau. dibangun khusus buat kaisar dan keluarga kerjaan buat ngadem di musim panas. di dalamnya ada banyak paviliun, taman2 dan sebuah koridor yang panjangnya mencapai 728 meter. koridor atau lapangan bola ya?

koridor panjang ini dibangun pada masa pemerintahan kaisar Qian Long, sekitar tahun 1760.  kayu2 disepanjang koridor dipenuhi dengan 14.000 lukisan2 cantik yang bercerita tentang sejarah bangsa china. seperti legenda dan cerita2 perang dan kisah2 kepahlawanan lainnya. waktu saya tanya larry, apa gunanya koridor itu, dia bilang, yaaa… buat kaisar dan keluarganya jalan2 cari angin sambil menikmati pemandangan di sekeliling danau. mungkin juga cari angin sambil olah raga cari keringet yaa…

di pintu masuk dipajang 2 patung tembaga, masing2 berbentuk dragon dan phoenix. dragon adalah lambang sang emperor. sementara phoenix adalah sang empress.

katanya, buat orang china ada 3 elemen penting yang sebaiknya ada di dalam sebuah taman. air, kayu dan batu. di summer palace, air jelas banyak. kan ada danau segede gambreng di sana. kayu juga ga kurang2 jumlahnya. selain banyak pohon, sebagian besar bangunan di sana juga terbuat dari kayu. untuk urusan batu, kaisar dan keluarganya juga punya koleksi sendiri. salah satunya adalah batu gede yang dipajang di salah satu halaman gerbang istana. konon, batu ini adalah hadiah dari sang kaisar untuk ibundanya. beliau jatuh cinta pada pandangan pertama dengan batu itu karena bentuknya yang unik, mirip gambar orang yang sedang berdoa 😀

kalau kita datang ke summer palace di musim panas kita bisa menyeberangi danau kunming dengan menggunakan boat atau menyusuri jembatan The Seventeen Arch Bridge dan mengunjungi Tower of the Fragrance of the Buddha yang ada di tengah danau. tapi karena waktu itu musim dingin, jadi kami hanya menikmati pemandangan kuil itu dari kejauhan saja.  

saya sempat memperhatikan, pohon2 yang ada di summer palace semuanya ga ada ujungnya, alias headless. menurut cerita, dulu sang empress sempat bermimpi, kalau ada roh jahat yang mengganggu kerajaan. dan katanya, roh jahat itu akan membawa nasib buruk yang bisa mengakibatkan kehancuran buat kerajaan. sang empress lalu berkonsultasi dengan seorang ahli roh. dan menurut penerawangan sang ahli, roh jahat itu bersemayam di atas pohon. so, demi menghalau roh2 jahat itu, sang empress pun memerintahkan supaya semua pucuk pohon di sana dipotong. begituuuu… tapi lagi2 saya dibuat kagum. di china pohon2 tua yang umurnya sudah ratusan tahun itu tetap dirawat dan dipelihara dengan baik. diikat dan diberi penopang supaya bisa tetap berdiri. semoga masa tua saya juga akan sebaik pohon2 itu 🙂

sebelum pulang, kami sempet mampir ke sebuah kedai foto. di sana kita bisa sewa kostum a la emperor dan empress. kalau ga salah, dengan bayar rmb 20/orang, kita bisa berfoto sepuas2nya pake kostum sewaan itu tapi dengan menggunakan kamera kita sendiri. ya, ga sepuas2nya banget sih, soalnya kan waktunya dijatah juga…

maksud hati sih pengen nyuruh anak2 yang foto pake baju kerajaan, apa daya, anak2 ga ada yang mau. jadilah ibu bapaknya aja yang pecicilan foto2 pake baju kaisar. hehehe… biarin deh, kapan lagi kaaannn…. 😀

puas mengeksplorasi summer palace, kami berjalan keluar, kembali ke tempat kami di drop mobil tadi. dalam perjalanan, kami melewati sebuah fire station yang letaknya ga jauh dari palace. waktu itu kayaknya pas jam petugas pulang atau ganti shift. karena pintunya terbuka, saya sempet liat seorang petugas yang turun ke basement lewat sebuah tiang besi sambil merosot (bahasa yang aneh ya?). kayak di film2 gitu… sebelum merosot di tiang itu, si petugas pemadam kebakaran sempet kesandung meja/box yang ada di deket2 situ. mungkin grogi karena ditontonin orang. cerita yang ga penting emang, tapi tiap kali saya ngebayangin adegan itu, selalu aja pengen ketawa geli… hehehe…

perjalanan terkahir kami hari itu adalah ke Beijing National Stadium atau yang sering juga disebut dengan “bird nest”. disebut begitu, karena stadium yang desain dan arsitekturnya dibangun sama sebuah perusahaan Swiss bernama Herzog & de Meuron ini bentuknya memang mirip dengan sarang burung.

stadium ini dibangun pada april 2003 dengan biaya 423 juta us dollar untuk keperluan Summer Olympic tahun 2008. kemudian pada tahun 2009 dan 2011 dipake juga buat ajang Supercoppa Italiana. dan rencananya tahun 2015 nanti mau dipake lagi buat acara World Championships in Athletics.  

di malam hari pemandangan stadium itu cantik sekali. dari kejauhan bird nest itu keliatan bersinar dengan warna keemasan. di sekitar stadium banyak juga orang yang jualan makanan dan suvenir. dan ada juga pengamen modern yang nyanyi dipinggir jalan dengan bawa peralatan audio dan sound sistem lengkap. waktu itu ada juga bapak2 tua yang memainkan alat musik tradisional yang suaranya mendayu-dayu, bikin hati sedih dan pilu. saya sempet keingetan sama pemain kecapi tua yang biasa mangkal di jalan braga bandung.

di deket stadium itu juga ada satu stasiun subway yang hanya dioperasikan saat olimpiade diselenggarakan. tapi walaupun waktu itu stasiun itu ga beroperasi, tapi tetep terlihat bersih dan terawat.

ada cerita lucu tentang bird nest hari itu. karena sudah agak capek jalan2 di summer palace, saya sempet bilang sama bapak:

“pak, kalau capek, apa kita ga usah mampir ke bird nest ya? lagian malem2 gini ngapain juga kita liat2 sarang burung?”

hehehe…., darah ndeso saya emang kadang2 muncul di saat2 yang tidak terduga 😀 

Advertisement

2 thoughts on “to china with love. part 7.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s