Manggar. Kota 1001 Warung Kopi.

Sebelum era 2000an sekian, saya ga pernah dengar cerita apa pun tentang sebuah kota yang namanya Manggar. Baru setelah saya baca novel nya Andrea Hirata ini saya tau kalau di salah satu pulau kaya di pucuk barat Indonesia ada kota yang namanya Manggar.

cinta dalam gelas

Kota Manggar yang terletak di Belitung Timur dikenal dengan julukan kota seribu satu warung kopi. Itu karena di hampir setiap sudut kotanya ada warung kopi. Konon kebiasan ngopi penduduk Manggar ini sudah berlangsung sejak tahun 1940an. Jauh sebelum saya atau Andrea Hirata lahir. Penduduk Belitung suka menghabiskan waktu berjam2 di sana, duduk2 sambil ngobrol atau sambil main kartu.

Bangunan warung kopi di Manggar rata-rata sangat sederhana. Beratap seng dengan dinding terbuat dari bambu. Di dalamnya, deretan kursi dan meja kayu sederhana yang dialasi taplak plastik diatur dengan rapi. Rata2 warung kopi buka mulai tengah hari hingga larut malam. Ada juga yang buka selama 24 jam. Bisa jadi saingan berat buat Seven Eleven.

DSC01258

Yang khas dari cara bikin kopi Manggar adalah pada proses memasaknya. Bubuk kopi terlebih dulu dimasukan ke dalam saringan yang berbentuk kantung dan terbuat dari bahan kain khusus seperti katun paris. Selewat bentuknya seperti kaus kaki santa klaus. Selanjutnya ke dalam saringan itu dituangkan air mendidih untuk menyeduh bubuk kopi yang ada di dalamnya. Hasilnya adalah kopi yang tidak berampas.

DSC01243

DSC01244

Siang itu kami mampir untuk ngopi di warung AFUI. Salah satu warung kopi yang cukup beken di Manggar. Bapak memesan 1 gelas kopi hitam, dan saya 1 gelas kopi susu dengan harga yang sangat terjangkau:

1 gelas kecil kopi hitam: 3.000 rupiah.
1 gelas kecil kopi susu: 4.000 rupiah.
1 gelas besar kopi hitam: 5.000 rupiah.
1 gelas besar kopi susu: 6.000 rupiah.

DSC01253

DSC01254

Rasa kopi susu di warkop Afui cukup enak. Ada campuran antara rasa manis dari susu kental manis kalengan dan rasa pahit dari kopinya. Di sana mbak penjualnya sudah menyiapkan sederetan gelas yang diisi susu kental manis tanpa campuran gula. Saat kita memesan kopi susu, mereka tinggal menuangkan seduhan kopi panas ke dalam gelas2 tadi.

Walaupun terkenal sebagai kota dengan 1001 warung kopi, Manggar sebetulnya bukanlah kota penghasil kopi. Dan di Kepulauan Belitung tidak ada kebun kopi. Kopi yang dihidangkan di sana didatangkan dari Lampung atau Jawa dalam bentuk biji kopi mentah. Warung2 kopi itu kemudiakan akan mengolahnya menjadi bubuk kopi dan meracik kopi seduhnya dengan cara yang sangat sederhana.

Sayang kami ga bisa nongkrong terlalu lama di warkop Afui, karena udara yang cukup panas siang itu bikin anak2 yang nunggu di mobil agak rewel. Next time pengen balik lagi ke Manggar untuk menikmati segelas kopi Belitung sambil ngobrol dan bersantai lebih lama…. 🙂

DSC01250

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s