Special dishes are not for special occasion.
They are for special people.
-Laura Ingalls. Little House on the Prairie-
Waktu saya kecil dulu, keluarga kami punya tradisi “memuliakan tamu”. Tiap Natal, kue-kue kering dalam toples dijaga baik2 untuk suguhan para tamu. Anak2 biasanya kebagian kue2 yang bentuknya agak kacau atau sedikit gosong. Begitu juga dengan piring dan cangkir. Koleksi terbaik akan keluar dari lemari saat ada tamu yang datang atau saat ada perayaan hari istimewa. Untuk keperluan makan minum sehari2 kami biasa pake piring beling hadiah dari Supermie tau Rinso.
Tapi kami bahagia. Tidak ada komplen.
Setelah saya dewasa saya punya kesenangan mengoleksi peralatan makan. Gaji pertama saya dulu sebagian saya belikan 1 set piring makan cantik di Matahari Departmen Store di Bandung Indah Plaza. Beberapa sudah ada yang pecah karena sering saya bawa pindah ke sana kemari. Mulai dari kos2-an di daerah Sederhana Bandung, ke Rusun Tebet, terus ke Percetakan Negara, lalu ke kontrakan kami di Jati Asih Bekasi, lanjut Jatiwarna dan berakhir di rumah kami yang sekarang. Tapi 4 piring makan dan 2 mug nya sampai hari ini masih saya pakai.
Koleksi saya memang tidak banyak. Hanya ada 1 set piring peninggalan gaji pertama tadi, 1 set piring warna putih-polos-bersih, 1 set piring keramik dengan motif kebelanda-belandaan, dan yang terakhir 1 set piring gerabah yang saya beli dari Lombok bulan Juli yang lalu.
Sekarang saya lagi seneng pake piring keramik buat keperluan sehari2. Puji Tuhan anak2 sudah cukup besar jadi saya ga takut piring2 itu pecah saat mereka pakai untuk makan.
Sesekali saya juga memakai piring gerabah buat menghidangkan makanan di rumah. Bulan lalu pemakaian perdananya adalah untuk menyuguhkan talas ungu kukus oleh2 dari Wamena, dan minggu lalu saya pakai untuk menyajikan indomie goreng telor ceplok untuk sarapannya Bapak.
Kenapa sih saya jatuh cinta sama peralatan makan yang terbuat dari tanah liat ini?
- Pertama, menurut saya peralatan makan gerabah ini penampilannya unik. Earthy sekaligus fancy. Istimewa dan tidak biasa2 saja. Makanan yang disajikan di atas piring gerabah jadi terlihat lebih menarik.
- Alat masak seperti panci dan wajan yang berbahan aluminium, titanium, nikel, atau kromium memungkinkan partikel bahan tersebut masuk ke dalam masakan yang akan kita santap. Tidak demikian halnya dengan alat masak gerabah yang justru membantu mempertahankan sebagian nutrisi yang ada dalam makanan.
- Ketika kita menyimpan air di dalam botol atau gelas plastik, maka ada bahan kimia seperti BPA dalam plastik yang mungkin berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan air minum yang disimpan dalam kendi atau panci tanah liat justru memiliki rasa yang manis, alami, dan menyegarkan.
- Beberapa penelitian menyatakan bahwa air yang disimpan dalam wadah plastik bisa mengurangi kadar testosteron dalam tubuh. Sementara penggunaan tanah liat untuk menyimpan air akan membantu menjaga kadar testosteron dalam tubuh
- Tanah liat bersifat basa yang bisa menjaga keseimbangan pH dalam air. Oleh karena itu ketika kamu memasak menggunakan panci tanah liat, maka sifat ini akan menetralkan asam dalam makanan sehingga membuat masakan jadi lebih sehat.
* Dirangkum dari berbagai sumber.
Jadi, kenapa ga coba ganti peralatan masak dan makan kita dengan produk2 gerabah?