Duluuu…,

Waktu saya masih muda dan langsing, saya suka sekali hiking.

Karena masa kecil saya dulu dibesarkan di Padalarang, jadilah lokasi hiking favorit saya juga di sekitaran Padalarang dan Bandung.

Tracking ke Gunung Puntang, sudah beberapa kali.

Hiking dari Jayagiri sampai ke kawah Tanguban Perahu, sudah puluhan kali. Route hiking ini memang jadi favorit saya dulu. Dari Padalarang naik angkot/KRL sampai ke Stasiun Hall. Lanjut naik elf jurusan Lembang, dan turun di Jayagiri. Dari segi jarak dan biaya memang ini yang paling terjangkau buat saya.

I had some pretty strong legs back then…

Suami saya pernah bilang, kalau mau tau pasanganmu setia atau ga, ajak dia naik gunung. Dan di Gunung Sinai, saya hampir saja ga lulus 😞😞

Karena merasa kuat dan cukup berpengalaman, dengan sombong saya berjalan di depan, meninggalkan suami saya dengan beberapa teman rombongan.

Di tengah jalan, saya kelelahan. Beratnya medan gunung Sinai yang terjal dan berbatu bikin saya hampir menyerah. Dengan sedih dan malu, akhirnya saya minta suami saya untuk meninggalkan saya dan meneruskan perjalanan sampai ke puncak untuk memanjatkan doa khusus yang sudah kami siapkan sebelumnya, sendirian saja, tanpa saya.

Tapi beliau menjawab:
“Kita jalan sampai ke puncak sama2, atau kita ga jalan sama sekali. We do it together, or we don’t do it at all. You go, I go”

Jangan ditanya betapa menyesal dan malunya saya waktu itu. Kesombongan saya hampir saja “membunuh” saya.

Dengan sabar, suami saya menggandeng tangan saya sampai akhirnya kami sampai di puncak.

Sejak saat itu, kalau saya mau sombong2an atau pamer kekuatan, saya pasti akan pikir panjang. Pengalaman di Gunung Sinai mengajarkan saya, bahwa kesombongan ga akan pernah mengantar saya sampai ke puncak. Kesombongan hanya akan menyisakan sesal dan rasa malu yg mendalam.