Turkey, the biggest museum on earth!

Keputusan mengajak anak2 traveling ke Turki beberapa tahun yg lalu memang mendadak. Rencana awal hanya saya dan suami saja yang akan pergi ke sana. Pertimbangannya adalah karena perjalanan land tour nya akan cukup melelahkan dan destinasi2 yang kami tuju juga ga semuanya kids friendly. Dan yang ga kalah penting, trip ini kami design untuk bulan Juni-Juli. Dan dari hasil browsing dan tanya kiri kanan, cuaca musim panas di beberapa kota di Turki bisa cukup ekstrim, kalau ga bisa dibilang brutal. Dan cuaca yang terlalu panas kadang bisa bikin anak2 jadi cranky.

Tapi akhirnya kami berubah pikiran. Kami yakin anak2 akan belajar banyak dari perjalanan kali ini, dan kami juga yakin perjalanan ini akan jadi salah satu yang ga terlupakan buat kami sekeluarga.

Perjalanan ke Turki ini saya desain sebagai combo trip. Kami mampir ke Israel dulu sebelum ke Turki. Tiga tahun sebelumnya kami ke Israel dengan mengikuti sebuah group tour. Anak2 masih kecil, dan mereka belum begitu bisa menikmati perjalanan dengan itinerary yang super padat. Tiap hari isinya selalu terburu2. Pagi2 sudah harus jalan, dan kadang menjelang tengah malam baru tiba di penginapan. Travel agent memang biasanya ngeset target destinasi yang cukup banyak dalam sehari. Jadi baru 15 menit menit di satu tempat, sudah harus balik ke bis, jalan lagi. Berhenti 15 menit, jalan lagi. Begitu terus. Kurang cocok memang buat kami sekeluarga yang bawa anak kecil. Kadang kalau mereka suka sama satu tempat, mereka maunya main berlama2 di situ. Dan kalau sedang asik main diajak pergi pasti pada bete.

Mengujungi Israel tanpa didampingi travel agent memang sedikit tricky. Indonesia belum punya hubungan diplomatik dengan Israel, jadi pengurusan visa ga bisa dilakukan sendiri di Jakarta. Pemerintah Israel juga ga memberikan visa buat individual traveler untuk masuk ke wilayahnya, visa hanya bisa dikasih untuk group pilgrim atau kelompok peziarah. Puji Tuhan, dengan dibantu seorang teman akhirnya kami sekeluarga bisa dapet visa masuk Israel dengan durasi 14 hari.

Cerita perjalanan kami ke Israel sudah pernah saya tulis di sini.

Lanjut ke Turki.

Wilayah Turki saat ini terbentang dari Asia Barat hingga Eropa Timur. Jadi dengan berkunjung ke Turki, kita sudah bisa menginjakan kaki di 2 benua sekaligus.

Buat yang ingin membaca rangkuman sejarah bangsa Turki mulai dari tahun 2000 SM, hingga berdirinya negara Republik Turki pada tahun 1923, bisa baca tulisannya di sini. Sementara garis pendeknya bisa saya rangkum sbb:

  • Sebelum dikenal dengan nama Turki, negara ini dulu disebut dengan nama Asia Kecil atau Anatolia yang berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia.
  • Tahun 334 SM, Kerajaan Persia jatuh ke tangan Kerajaan Romawi Byzantium.
  • Thn 552 bangsa Turki terbentuk, kekaisaran Goturk menyatukan suku2 Turki yang terpecah belah dan hidup nomaden
  • Thn 1016 berdiri kekaisaran Seljuk, kekaisaran Islam dengan sisa2 peradaban Persia. Kekaisaran Seljuk akhirnya runtuh setelah bertahun2 berperang melawan tentara Mongol.
  • Pada abad ke-12, berdirilah Kekaisaran Utsmani yang disebut juga dengan nama Ottoman. Pada masa ini Turki mulai menguat.
  • Di abad ke 14, Ottoman berhasil mengalahkan Kekaisaran Romawi dan menduduki Byzantium, serta menguasai ibu kota Byzantium yaitu Konstantinopel. Nama Konstantinopel kemudian diganti menjadi Istanbul.
  • Pada abad ke-16 Kekaisaran Ottoman mencapai puncak kejayaannya. Pada masa itu Sultan Salim I berhasil mempersatukan Baghdad, Kairo dan sisa2 daerah kekuasaan Byzantium lainnya.
  • Sampai dengan abad ke-17, Kekaisaran Ottoman menjadi kekhalifahan Islam terpenting di Timur Tengah dan Semenanjung Balkan. Pada masa ini ajaran Islam berkembang dengan pesat, kebudayaan, sastra, ilmu pengetahuan dan perdagangan juga mengalami kemajuan, dan bangsa Turki hidup dengan sangat sejahtera.

Sayangnya di abad ke-18, Kekaisaran Ottoman mulai mengalami kemunduran. Kinerja pemerintah yang buruk, korupsi dan kepemimpinan yang otoriter mendorong terjadinya pemberontakan2. Hingga akhirnya pada tahun 1908, terjadilah Revolusi Turki Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk yang berhasil menggulingkan Kekaisaran Ottoman. Pada tahun 1923 terbentuklah Negara Republik Turki dengan Mustafa Kemal Ataturk sebagai Presiden pertamanya.

Hingga hari ini, Turki masih menyimpan banyak kisah sejarah yang tersembunyi dibalik bangunan2 dan reruntuhan kotanya. Menelusuri kota2 di Turki sama seperti menjelajahi sebuah museum raksasa. Setiap jengkal tanah di negeri ini menyimpan banyak sejarah. Peninggalan Kekaisaran Kristen Roma dan Kekaisaran Islam Utsmani tersebar di mana2, side by side. In some places, on top of each other. Di Hagia Sophia misalnya, kita bisa menyaksikan gambar Bunda Maria dan kaligrafi Al Quran dalam satu dinding yang sama.

Karena kami hanya punya waktu 10 hari, dan wilayah Turki ini memang luas sekali, saya harus memilih destinasi mana saja yang paling ingin dikunjungi. Ga bisa semuanya, karena waktunya ga akan cukup.

Waktu itu kami putuskan membuat itinerary sbb:
D1: Tel Aviv-Istanbul
D2: Istanbul
D3: Istanbul-Cannakale (503 KM, 6 jam perjalanan dengan mobil)
D4: Cannakale-Kusadasi (414 KM, 5 jam perjalanan dengan mobil)
D5: Kusadasi-Ephesus-Pamukkale (186 KM, 3 jam perjalanan dengan mobil)
D6: Pamukkale-Konya-Cappadocia (640 KM, sekitar 9 jam perjalanan dengan mobil)
D7: Cappaadocia
D8: Cappadocia-Ankara-Bolu (475 KM, 6 jam perjalanan dengan mobil)
D9: Bolu-Istanbul 266 KM (266 KM, 4 jam perjalanan dengan mobil)
D10: Kembali ke Jakarta.

Pemandangan di sepanjang perjalanan memang cantik dan di setiap pemberhentian selalu ada saja hal2 yang menarik untuk dilihat, tapi berada dalam mobil berjam2 sehari memang bisa agak membosankan, apalagi buat anak2. Untung ada wifi dan gadget yang terbukti sangat membantu. Dan tentunya kartu juga…

Demi kenyaman dan keamanan keluarga, kami menyewa kendaraan dan ditemani seorang tour guide selama melakukan perjalanan di Turki. Kami memanggil Pak Driver dengan sebutan “Captain”. Dan karena nama Tour Guide teman baru kami agak susah dilafalkan, dia meminta kami memanggilnya dengan nama “Lucy” saja. Captain dan Lucy sangat baik dan ramah, Captain ga bisa bicara bahasa Inggris, sementara Lucy adalah seorang certified english speaking guide.

Peraturan mengemudi di Turki mengharuskan pengendara mobil untuk beristirahat setiap 4 jam sekali. Kami biasanya akan memanfaatkan waktu stop di rest area ini untuk stretching, jalan2, foto2 dan jajan, ngicipin makanan lokal yang unik2. Stretching dalam kamus anak2 kadang2 bisa berarti “cari wifi dan duduk manis main game”.

Hampir semua tempat yang kami kunjungi sangat berkesan. Mulai dari Blue Mosque, Hagia Sophia, Selat Bosphorus, Grand Bazaar, Anitkabir, reruntuhan kota Efesus, Acropolis, Underground City di Cappadocia, dll. Untuk makanan, beberapa kami suka, beberapa kurang suka. Makanan yang paling berkesan selama di Turki adalah Domino Pizza yang kami makan di Kusadasi dan Yoghurt dengan siraman madu dan taburan biji opium yang sudah diambil zat adiktifnya.

Seperti halnya Greek Yoghurt, Turkish Yoghurt juga merupakan strained youghurt. Teksturnya lebih kental dan memiliki kandunga protein yang tinggi, namun rendah natrium dan laktosa. Konsumi yoghurt orang Turki sangat tinggi, hampir semua menu makanan Turki dimasak dengan tambahan yoghurt. Mungkin seperti orang Indonesia yang ga bisa hidup tanpa sambal, orang Turki ga bisa hidup tanpa yoghurt.

***

Teh adalah minuman wajib yang menjadi ciri khas orang Turki. Mereka minum teh saat sarapan, makan siang, makan malam, juga saat snacking. Kalau kita biasa mendengar istilah “ngopi”, mungkin orang Turki menyebutnya dengan “ngeteh”. Minumnya juga ga cukup segelas dua gelas, tapi bisa bergelas2 dalam sehari. Konon orang Turki memang adalah peminum teh terbanyak di dunia.

***

Blue Mosque, bangunan paling ikonik di Istanbul. Disebut dengan nama Mesjid Biru karena dahulu interior Mesjid yang dibangun oleh Sultan Ahmed di abad ke-16 ini, didominasi dengan warna biru. Untuk mewujudkan bangunan mesjid yang megah ini, sang arsitek, Mehmed Aga, menggabungkan elemen arsitektur Islam tradisional dengan arsitektur Kristen Byzantium.

***

Hagia Sophia atau Aya Sophia. Seumur hidupnya, bangunan megah imi telah berkali-kali berubah fungsi. Dibangun pada abad ke-5 Masehi sebagai Katedral Kristen Ortodoks, kemudian pada tahun 1204 berubah menjadi Katedral Katolik Roma. Pada tahun 1453-1931 digunakan sebagai mesjid. Dan sejak tahun 1935 hingga sekarang bangunan ini berfungsi sebagai museum. Hagia Sophia sempat menjadi katedral terbesar di dunia selama hampir 1000 tahun.

***

Topkapi Palace di Istanbul, merupakan kediaman resmi para Sultan Kekaisaran Ottoman selama lebih dari 600 tahun (1465-1856). Setelah kejatuhan Ottoman, komplek istana ini hingga sekarang dijadikan museum yang menyimpan berbagai peninggalan penting dari dunia muslim, seperti pedang dan jubah Nabi Muhammad.

***

Grand Bazaar, Istanbul. Merupakan pasar tertutup yang terbesar dan tertua di dunia, dengan lebih dari 60 lorong dan 3000 toko di dalamnya. Ada penjual keramik, lampu, karpet, teh, perhiasan, pakaian, rempah2, makanan dan entah apa lagi saking banyaknya. Pasar tertutup yang sudah berusia lebih dari 500 tahun ini untuk pertama kalinya ditutup untuk jangka waktu lama karena adanya pandemi Covid-19.

***

Selat Bosphorus, adalah selat yang menghubungkan benua Asia dan Eropa dan tempat bertemunya air Laut Marmara dan Laut Hitam. Selat ini menjadi salah satu ikon kota Istanbul, sekaligus menjadi jalur penghubung masyarakat Turki di bagian Asia dan Eropa.

***

Replika patung kuda Troya di tepi kota pelabuhan Canakkale. Dikisahkan saat terjadi Perang Troya, para prajurit Yunani bersembunyi di dalam kuda kayu berukuran raksasa. Karena dianggap tidak berbahaya, patung kuda yang katanya dibuat sebagai bentuk pengabdian kepada Poseidon itu diijinkan masuk ke dalam benteng Troya yang selama 10 tahun tidak berhasil ditembus oleh prajurit Yunani. Pada malam harinya, pasukan Yunani keluar dari perut kuda kayu dan akhirnya berhasil merebut kota Troya.

***

Kusadasi adalah kota resor di tepi pantai laut Aegean yang menjadi tujuan banyak kapal pesiar dari seluruh dunia. Di kota ini terdapat kawasan pejalan kaki di pinggir laut yang sangat cantik. Karena Kusadasi adalah tempat liburan yang terkenal, kota ini dipadati dengan hotel, restoran tempat hiburan dan rumah2 mewah.

***

Reruntuhan kota kuno Ephesus yg merupakan jejak kejayaan Yunani di tanah Turki. Ephesus terkenal dengan bangunan kuil Artemis, yang merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Dari beberapa bukti sejarah yang sudah terkumpul, diketahui bahwa Ephesus sudah dihuni oleh manusia sekitar tahun 6000 SM.

***

Acropolis of Pergamon. Kota kuno bekas ibu kota kerajaan Pergamon (281-133 SM). Pergamus disebutkan dalam Kitab Wahyu kepada Yohanes, sebagai salah satu dari 7 Jemaat di provinsi Asia.

***

Hierapolis, adalah reruntuhan kota tua di jaman Romawi kuno yang terletak di dekat mata air panas di Phrygia. Pada masa itu kota ini ramai dengan berbagai bangunan besar mulai dari Colosseum Romawi, pasar, pemukiman penduduk hingga pemandian untuk rakyat Romawi. Kemegahannya masih bisa disaksikan hingga kini, walau beberapa sudah ada yang runtuh akibat adanya gempa. 

***

Pamukkale, yang dalam bahasa Turki berarti “cotton castle” atau “istana kapas”, adalah sekumpulan kolam mata air panas alami dengan bebatuan berwarna putih yang terbentuk dari kalsium yang mengeras. Jika dilihat dari kejauhan tampak seperti tumpukan kapas. Air panas ini dipercaya mampu mengobat berbagai penyakit seperti asma, rematik, dan penyakit kulit. Pamukkale dulu adalah bagian dari kota kuno Hierapolis.

***

Mevlana Museum di kota Konya, dulunya adalah tempat tinggal, sekaligus pesanggrahan milik Jalaluddin Rumi, seorang tokoh sufi Islam. Rumi juga dikenal sebagai tokoh pujangga dan pencipta tarian sufi yang dikenal sebagai Whirling Dervishes. Rumi (1207 – 1273) meninggal di kota Konya dan dimakamkan di komplek Mevlana Museum.

***

Cappadocia, adalah sebuah kota kecil di wilayah Anatolia yang terkenal karena landskapnya yang yang unik, yang tampak seperti permukaan bulan. Atraksi menarik yang bisa kita lakukan di sini adalah wisata dengan hot air balloon. Dari ketinggian kita bisa menyaksikan bentangan alam berupa ngarai dan lembah yang cantik. 

***

Goreme Open Air Museum, adalah museum di ruangan terbuka yang terdiri dari gua-gua yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal dan gereja. Ada sekitar 14 gereja kuno dari abad ke 10-12 yang bisa kita temui di kompleks museum ini. Pada masa itu ajaran Kristen disebarkan melalui gambar2 yang dipahat di dinding2 gua, karena mayoritas penduduk lokal saat itu masih buta huruf.

***

Kaymakli Underground City, Cappadocia. Di dalam kota yang dibangun di bawah tanah ini terdapat hampir 100 terowongan yang saling berhubungan. Kota yang terbagi dalam 8 lantai ini letaknya sangat rendah, miring dan sempit. Namun suhu di dalamnya cukup stabil dan bersahabat.

***

Mausoleum Mustafa Kemal Ataturk (Anitkabir), Ankara. Sebagai bentuk rasa terima kasih masyarakat Turki atas jasa besar Ataturk dalam membebaskan bangsa mereka dari belenggu penjajahan, dibangunlah sebuah kompleks makam yang megah yang terletak di sebuah bukit di kota Ankara. Butuh waktu 9 tahun untuk menyelesaikan pembangunan kompleks ini.

***

Istanbul Spice Bazaar Mısır Çarşısı (artinya Egyptian Bazaar). Berbagai rempah seperti bubuk cabai, lada, pala hingga rempah termahal di dunia, yaitu saffron bisa dengan mudah kita temui di bazaar ini. Bumbu2 khas Timur Tengah seperti pasta tomat, kacang-kacangan, air bunga mawar dan tentunya berbagai jenis camilan manis yang terkenal sebagai Turkish Delight juga banyak dijual di sana.

***

Lepas dari semua petualangan seru yang saya bagikan di atas, di akhir perjalanan kami, ada pengalaman bathin yang sangat berharga yang kami dapet. Dan seperti tebakan kami, perjalanan ke Turki ini memang banyak sekali ngasih kami pelajaran. Mulai dari pelajaran sejarah, sampe pelajaran tentang kesabaran dan toleransi. Dan perjalanan ini memang akan jadi salah satu yang ga akan terlupakan.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s